Senin, 22 Desember 2025

Proyek Jalan Samisade di Ligarmukti Retak-Retak

- Senin, 10 Januari 2022 | 13:30 WIB

METROPOLITAN - Penger­jaan proyek jalan lewat pro­gram Satu Miliar Satu Desa (Samisade) di Desa Ligar­mukti, Kecamatan Klapanung­gal, tidak berjalan mulus. Sebab, belum lama dibeton, jalan sudah retak. Kepala Desa Ligarmukti Sa­min mengatakan, proyek jalan tersebut berada di Kampung Cisalada, RT 08/04. Penger­jaannya di tahap kedua pada November 2021 lalu. Pem­buatan jalan itu menggunakan jasa pihak ketiga, tetapi ma­syarakat bersama TPK yang mengerjakan. ”Kami memakai jasa pihak ketiga, tetapi hanya sebatas menyuplai barang materialnya saja. Sisanya warga bersama TPK yang mengerjakan jalan tersebut,” katanya. Pantauan Metropolitan di lokasi, memang ditemukan kejanggalan karena jalan be­ton tersebut baru dibuat namun sudah banyak retakan. Anggaran Samisade yang dikucurkan dalam proyek ini senilai Rp386.510.000. Jalan dibangun dengan volume panjang 747 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 0,12 meter. Pelaksananya TPK Ligarmuk­ti. Lama pengerjaan 90 hari kalender. Tidak hanya di Desa Ligar­mukti, proyek jalan di Desa Nambo pun bermasalah. Hal itu sudah diketahui Pemerin­tah Kecamatan Klapanunggal. Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan Kecamatan Klapanunggal, Dedtly, menga­ku pihaknya akan memanggil pihak ketiga, yakni PT PPE terkait pengerjaan Samisade di Desa Nambo yang telah rusak meski belum lama di­kerjakan. Dedy mengaku timnya sel­alu melakukan peninjauan dan pengawasan. ”Sudah sering kami melakukan peng­awasan. Tapi kan tidak bisa tiap hari kita pantau, ada juga kegiatan lain,” ujarnya. Karena itu, pihaknya akan meminta pihak PT PPE mem­perbaiki dan melakukan pe­meliharaan agar semua pro­gram bupati Bogor menjadi bermanfaat bagi masyarakat. ”Nanti akan kita panggil pi­hak ketiga untuk musyawarah menyelesaikan itu (penger­jaan Samisade, red). Jadi un­tuk tahun depan agar lebih baik,” tegasnya. Terpisah, Sekretaris Desa Nambo Eman Sudarman juga mengaku sudah komplain terkait rusaknya jalan beton dan aspal yang mengelupas. “Kami sudah komplain dengan kerusakan yang di­kerjakan pihak ketiga. Sudah ditanggapi akan melakukan pemeliharaan, tapi sampai sekarang belum ada tindakan dari pihak ketiga,” ucapnya. Sebelum pembangunan, jelas Eman, pihak ketiga menjanjikan akan memper­baiki jika ada kerusakan. Namun, nyatanya hal terse­but tidak dibuktikan ketika kondisi jalan yang dikerjakan saat ini sangat memprihat­inkan. “Sebelum pengerjaan, ma­nis. Setelah tiga bulan peng­erjaan bila ada yang retak maka akan dilakukan peme­liharaan, tapi sampai saat ini belum ada,” bebernya. Eman pun meminta pihak ketiga segera melakukan per­baikan, mengingat spek yang dibuat di-RAB itu sangat ba­gus. Namun berbanding ter­balik dengan kondisi peker­jaannya yang kacau. “Tolong tanggung jawab. Dari awal kualitas betonnya saja kurang bagus. Sudah retak rambut. Padahal, jenis betonnya K-27,5. Yang di­gunakan itu sudah di atas standar. Harusnya hasilnya sangat memuaskan, tidak gradakan kaya sekarang. Apalagi aspal sudah banyak yang mengelupas dan terki­kis. Intinya kami kecewa dengan hasil pekerjaan yang kami percayakan kepada pihak ketiga ini,” paparnya. (jis/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X