BOJONGGEDE - Aksi warga Desa Susukan, Kecamatan Bojonggede yang menanam pohon pisang di tengah jalan, mendapat respons Anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil Enam Yusni Rivai. Politisi PDI Perjuangan itu menilai wajar jika warga kecewa kepada Pemerintah Kabupaten Bogor dengan menanam pohon pisang di jalan. Sebab, pemerintah tak juga memperbaiki jalan di wilayah mereka.
“Saya prihatin saja, jalan yang ada di perbatasan Kabupaten Bogor dengan Depok tidak juga diperbaiki. Padahal itu jadi jendela wilayah kita dengan Depok,” ujarnya kepada Metropolitan, kemarin.
Menurut Yusni, dengan dibiarkannya kerusakan jalan di Kecamatan Bojonggede yang notebene berdekatan dengan ibukota kabupaten itu, menandakan bahwa pemerintah belum berhasil membangun Kabupaten Bogor. “Keberhasilan pemerintah itu tolok ukurnya bukan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) yang rendah, tetapi diukur dari tingkat kesejahteraan masyarakat dan peningkatan infrastrukturnya,” ujarnya.
Ia pun tak habis pikir kenapa jalan yang ada di perkotaan itu tak diperbaiki, padahal panjangnya hanya sekitar 1,5 kilometer. Meskipun dianggarkan, paling hanya menelan Rp5-6 miliar. “Kalau posisinya di pelosok, saya masih sedikit maklum. Tetapi ini di perkotaan. Kan Bojonggede sudah jadi kota,” cetus anggota Komisi I itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga RT 05/05, Desa Susukan, Kecamatan Bojonggede, nekat menanam pohon pisang di tengah jalan. Upaya itu dilakukan karena kecewa terhadap jalan yang menghubungkan Desa Susukan dengan Ragajaya tak juga diperbaiki. Padahal, kondisinya rusak parah.
(khr/b/sal/mg3/run)