TAJURHALANG – Munculnya keluhan warga terkait pembangunan Jalan Bojonggede–Kemang (Bomang) yang kini tengah dikerjakan, membuat Kecamatan Kemang menggelar pertemuan dengan semua pihak terkait.
Dalam pertemuan tersebut hadir sejumlah kepala desa, warga, aparat kecamatan, kepolisian dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor.
Kepala Desa Kalisuren Odih Iyas yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan, dirinya meminta DPUPR memikirkan warganya. Jangan sampai jalan yang tengah dibangun merugikan warga, apalagi memutuskan jalan utama yang ada di RW 10 dan RW 11.
“Kami harap dinas terkait membuat jembatan agar warga kami bisa yang bekerja dan sekolah tidak kesulitan. Karena dengan jalan diputus dan tidak dibuatkan jembatan, warga harus memutar jauh,” ungkapnya kepada Metropolitan, kemarin.
Selain itu, sambung Odih, masih banyak keluhan lainnya, seperti jalan rusak, lalu lalang kendaraan proyek dan aktivitas alat berat.
Sementara Sekdes Tonjong Aja Wijaya meminta kontraktor memperbaiki jalan yang rusak akibat aktivitas kendaraan proyek yang melintasi jalan yang ada di Desa Tonjong.
“Kendaraan yang lewat beratnya berton-ton, ditambah lagi diisi alat berat dari proyek, kami ingin jalan tersebut agar aman dan nyaman. Jangan merugikan warga,” tuturnya.
Sekretaris Kecamatan Tajurhalang Fardi menambahkan, pada Rabu besok akan ada pengalihan jalan karena ada jalan yang akan diputus tetapi hanya sementara.
“Kami besok ke lapangan bersama dari pihak kepolisian dan aparatur lainnya untuk mengecek pengalihan jalan tersebut. Kalau untuk keluhan warga itu wajar saja dan mudah-mudahan jalan yang rusak diperbaiki,” pungkasnya.
(khr/b/sal/dit)