PARUNG - Bagi penghobi ikan hias air tawar, tentunya sudah tak asing mendengar nama Parung. Sebab, daerah yang kini dipimpin Camat Daswara Sulandjana tersebut merupakan sentra penjualan dan pembudidayaan ikan hias air tawar.
Di areal seluas 800 meter persegi yang tak jauh dari Pasar Parung, para pedagang dan pembudidaya ikan hias air tawar ini bertransaksi tiga kali dalam sepekan. “Di tempat ini sedikitnya ada 250 pedagang,” kata seorang pedagang, Bobi, kepada wartawan baru-baru ini.
Bobi yang berasal dari Sukabumi ini mengatakan, meski buka tiga kali dalam satu pekan, pembeli dari Jakarta, Cilegon, Bandung bahkan Lampung dan Bengkulu selalu datang. “Pembeli ikan hias di sini 90 persen adalah pedagang, saya buka lapak pukul satu dinihari dan biasanya sudah ada pelanggan menunggu,” terangnya.
Sekali berjualan, Bobi bisa membawa sekitar 200 hingga 400 ekor ikan koi dan ikan mas beragam ukuran. ”Saya menjual ikan rata-rata Rp5000 sampai Rp125 ribu per ekor dan omzet per sekali jualan sekitar Rp4 juta dengan laba 50 persen” ungkapnya.
Menurutnya, perputaran uang dalam setiap kali buka diprediksi mencapai Rp500 jutaan. “Pasar ikan hias ini menjadi sumber mata pencaharian tak hanya bagi sebagian warga Kabupaten Bogor saja, tapi juga dari luar,” ujarnya.
(bo/sal/mg3/dit)
