KEMANG – Perkembangan situasi nasional dewasa ini masih diwarnai berbagai upaya untuk mengatasi krisis multidimensi, gerakan separatis, terorisme, konflik horizontal dan masalah sosial lainnya. Situasi tersebut dapat menimbulkan berbagai kemungkinan yang amat dinamis, sarat perubahan dan kadangkala sulit diprediksi.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI Angkatan Udara dituntut meningkatkan kewaspadaan agar tak terpengaruh isu-isu maupun provokasi dari berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab. “Kita harus menyadari dan memahami betul karakter jati diri TNI serta PNS yang tetap berpegah teguh pada prinsip yang dilandasi jiwa sapta marga, sumpah prajurit, delapan wajib TNI dan Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia, sehingga kita mampu berpijak pada posisi yang benar dan tidak terombang-ambing berbagai kepentingan,” katanya.
Sebagai salah satu komponen pertahanan negara, TNI Angkatan Udara terus tumbuh dan berkembang seiring dinamika pembangunan nasional serta pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan. “Sehingga tantangan tugas kita ke depan akan semakin berat dan kompleks dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang begitu cepat, dinamis dan penuh ketidakpastian,” ujarnya. “Kita pun sepakat aspek dirgantara harus menjadi kekuatan udara nasional yang handal. Dengan begitu, kita harus memahami tugas sebagai penjaga kedaulatan negara di udara,” sambungnya.
Dia menegaskan, berbagai isu yang berkaitan dengan tugas TNI Angkatan Udara, seperti perbatasan dan pengawasan terhadap pelanggaran wilayah udara, memerlukan kecermatan dalam menentukan langkah antisipatif. “Saya mengharapkan seluruh prajurit TNI Angkatan Udara secara berjenjang dan hierarki dapat memberikan kontribusinya sesuai bidang tugas masing-masing guna mengantisipasi dan mengatasi setiap tantangan yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” harapnya.
(*/sal/py)