Senin, 22 Desember 2025

Banyak Irigasi tak Terawat, UPT Pengairan Cuek

- Senin, 27 Februari 2017 | 11:18 WIB

KEMANG – Pemerintah Kabupaten (Pem­kab) Bogor melalui dinas teknis terkait harus serius mengurusi persoalan irigasi agar berfungsinya optimal mengairi lahan petani. Dinas teknis pun harus mengetahui kondisi pasti di lapangan guna menunjang keberhasilan implementasi program yang digalakkan pemerintah.

Seorang petani di Desa Pabuaran, Ke­camatan Kemang, Masta mengaku bing­ung dengan saluran irigasi di anak Kali Angke ini. Sebab, di musim kemarau banyak sampahnya dan di musim pen­ghujan air meluap hingga membanjiri areal pertanian. “Karena tidak ada peme­liharaan dari dinas terkait, ya minimal dari UPT Pengairan,” ujarnya.

Padahal, tambah Masta, saluran anak Kali Angke ini merupakan salah satu sum­ber pengairan masyarakat tani di Keca­matan Kemang dan Rancabungur. Namun hingga kini tidak ada upaya perbaikan dari UPT seperti pengerukan. Akibatnya, terjadi pendangkalan di kali tersebut.

“Jarang sekali irigasi ini diperbaiki. Ma­lah, kami gotong royong antara masy­arakat bersama koramil dan Polsek Kemang. Jadi, saya berharap ada kerja nyata dari dinas terkait, karena katanya ada ang­garan untuk pemeliharaan saluran iri­gasi,” terangnya.

Sementara itu, warga Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur, Dudi mengung­kapkan, Kali Cidepit yang melintasi wilay­ahnya saat ini dipenuhi sampah karena musim penghujan. Hal ini selalu terulang, karena tidak pernah ada perhatian dari dinas terkait maupun di bawahnya.

“Saya berharap ada perhatian dari dinas terkait. Malah sekarang badan kali me­nyempit karena pembangunan jalan un­tuk akses POM bensin. Ya seolah ada pembiaran dari pihak terkait dan UPT Pengairan,” harapnya.

(khr/b/sal/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X