CISEENG – Musim hujan seperti sekarang ini, tak hanya berdampak pada kenaikan komoditas sayuran seperti cabai. Sejumlah pemulung dan pengusaha pengumpul sampah di Desa Ciseeng, Kecamatan Ciseeng, juga mengeluhkan penurunan keuntungan mereka lantaran turunnya harga jual plastik bekas.
Seperti yang dirasakan seorang pemulung di Kampung Ciseeng, RT 02/05, Desa Ciseeng, Kecamatan Ciseeng, Hasan. ”Sudah capek-capek nyari barang, tapi harganya murah. Padahal kan proses pembersihannya cukup sulit,” ujarnya.
Setiap hari, Hasan mengaku mendapatkan uang dari penjualan plastik gelas dan botol bekas air mineral sebesar Rp70.000. Namun saat musim penghujan ini, dirinya hanya bisa mendapatkan Rp40.000. “Tapi saya bersyukur masih bisa diberi rezeki. Yang penting halal dan cukup buat makan sehari-hari,” tambahnya.
Sedangkan pemilik pengumpul sampah, Acep, mengaku merugi lantaran harga sampah botol plastik yang semula dihargai Rp1.800 per kilogram, kini turun menjadi Rp1.500 per kilogramnya. “Iya, penghasilan saya menurun lantaran sampah plastik yang dikumpulkan pemulung banyak yang terisi air,” jelasnya.
(khr/b/sal/py)