Suasana di Kampung Penyandungan (madu) di RT 01/04 Desa Mekarsari, Kecamatan Rumpin sepintas sama seperti kampung biasanya. Banyak warga beraktivitas di sekitar rumah. Bedanya, warga didominasi para pekerja ternak. Kendati demikian, kampung ini akrab disapa tempat pencari istri muda atau biasa disebut tempat madu oleh warga sekitar. Hal ini, karena banyak kaum hawa di wilayah tersebut yang menjanda di usia muda. Mulai dari usia belasan tahun hingga lanjut usia ada di kampung ini.
Laporan : Khairudin
Informasi yang dihimpun, Kampung Penyandungan ini dahulu kala merupakan tempat menyendiri, atau tempat pengasingan. Hal ini, karena banyak warga dari luar wilayah Rumpin yang merasa nyaman tinggal di wilayah itu, yang akhirnya banyak pendatang yang meminang wanita setempat.
Seorang warga, Kumsiaty (22) mengatakan, di Kampung Penyandungan memang banyak janda, tapi tidak semua janda berada di kampung ini, karena janda di setiap kampung pun pasti ada. Memang janda di Kampung Penyandungan bervariasi, dari umur belasan tahun hingga lanjut usia.
"Memang sih di sini janda banyak, bervariasi ada yang umur 17 hinga 30 tahunan. Mungkin, banyak yang dimadu, dan cerai, jadi banyak janda. Karena itu, kampung ini di juluki Kampung Penyandungan,” ujarnya, kemarin.
Sementara itu, warga lainnya Abu (38) mengatakan, sejarah dari kampung itu merupakan wilayah pengasingan atau tempat peristirahatan. "Di sini juga banyak janda ada yang satu rumah dua sampai tiga orang. Yaa itulah akibat pada dimadu, jadi terkenalnya Kampung Penyandungan," pungkasnya (khr/b/sal)
RAMAH : Salah seorang janda di Kampung Penyandungan di RT 01/04 Desa Mekarsari, Kecamatan Rumpin saat duduk-duduk di salah satu gubuk di kampung itu.