RUMPIN – Pascalongsor beberapa waktu lalu, ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Ciampea dengan Kecamatan Rumpin, tepatnya di Desa Cidokom, hingga saat ini belum juga diperbaiki. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan warga sekitar. Sebab, jalan tersebut merupakan akses penting warga dalam melakukan berbagai aktivitas rutin.
”Ruas jalan ini memang sangat dibutuhkan warga, baik pedagang, pelajar dan warga lainnya. Tapi, jalur ini memang rawan longsor,” ujar Kepala Desa (Kades) Cidokom Tatang kepada Metropolitan, kemarin.
Tatang menambahkan, saat ini memang belum ada perbaikan menyeluruh terhadap tebing yang ambruk tersebut. ”Baru perbaikan di dasar tebing saja. Kita sih maunya jalur ini dipindahkan agar bisa mengurangi potensi bencana longsor,” ujarnya.
Sedangkan pelaksana proyek pembangunan tebing yang ambrol beberapa waktu lalu Enday Dasuki mengaku belum bisa berbuat banyak. Sebab, hingga saat ini Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) selaku leading sector proyek infrastruktur dari dana APBD belum juga memberikan tanggapan. ”Sudah tiga kali saya memberikan surat permohonan untuk perbaikan. Tapi belum juga ada tanggapan,” tutur pria yang juga ketua DPC Gapensi itu.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Yusep mengungkapkan, adanya usulan masyarakat untuk pengalihan Jalan Ciampea-Cidokom sudah dikemukakan dalam dalam rapat kerja Komisi III bersama DPUPR, Pemdes Cibodas dan Kecamatan Rumpin serta pihak Gapensi. ”Sementara telatnya perbaikan tebing yang longsor dikarenakan laporannya adalah klasifikasi musibah bencana alam. Jelas anggarannya sangat minim,” ungkapnya.
Politisi muda Partai Golkar itu mendukung aspirasi masyarakat untuk pemindahan ruas jalan tersebut. Sebab, di ruas jalan yang ada banyak sekali tebing yang berpotensi longsor akibat rapuhnya kontur tanah. ”Kalau biaya pembangunan tebing itu miliran rupiah, ya lebih baik lakukan pembebasan lahan dan bangun jalan yang baru. Soalnya biayanya kan sama saja,” pungkasnya.
(sir/b/sal/py)