PARUNGPANJANG – Tak sanggup lagi dengan dampak polusi yang ditimbulkan akibat hilir-mudik truk pengangkut galian tambang, warga dari tiga desa di Kecamatan Parungpanjang bakal memblokade Jalan Raya Parungpanjang-Sidomanik.
Informasi yang dihimpun, ada tiga kampung dari tiga desa berbeda yang warganya siap berunjuk rasa. Ketiga kampung tersebut adalah Kampung Cilangkap, Desa Lumpang, Kampung Caringin, Desa Gorowong dan Kampung Cijapar, Desa Jagabaya.
Seorang warga berinisial WH itu mengungkapkan, ketiga kampung tersebut berada di pinggir jalan raya dan setiap hari menjadi korban polusi udara akibat ulah kendaraan pengangkut tambang. “Pusing, rumah kami di pinggir jalan raya, jadi setiap hari pasti menghirup debu jalan akibat truk-truk galian tambang,” ujarnya.
Padahal, lanjut dia, sebelumnya perusahaan tambang berjanji akan melakukan penyiraman, tetapi kenyataannya sama sekali tidak dilaksanakan. ”Lihat genteng rumah saya, penuh dengan debu. Lama-lama warga bisa mati karena debu,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Parungpanjang Kompol Lusi Saptiningsih membenarkan adanya reaksi warga dari tiga desa tersebut. Namun soal rencana pemblokiran jalan oleh warga, pihaknya baru sebatas mendapatkan informasi. “Sampai sekarang belum ada laporan atau permohonan izin aksi yang resmi kepada Polsek Parungpanjang,” ungkapnya.
Lusi juga mengimbau pemilik usaha tambang, armada transportasi tambang serta para sopir menghormati kesepakatan yang telah dibuat bersama di hadapan muspika pada 25 Agustus 2014. ”Poin pentingnya tentang jam operasi melintas bagi armada atau kendaraan tambang. Hal itu harus dipatuhi. Makanya kami akan bertindak tegas apabila ada pengemudi yang melanggar kesepakatan tersebut,” tegasnya.
Jika kesepakatan tentang jam operasional tersebut dipatuhi, lanjut dia, warga tak akan berunjuk rasa. ”Itulah yang jadi pemicu kekesalan warga. Selama ini polisi sudah menjaga komitmen untuk pemberlakuan jam operasional itu. Saya berharap instansi dan pihak terkait lainnya bisa menindaklanjutinya, sehingga suasana tetap kondusif,” pungkasnya.
(sir/b/sal/py)