BOJONGGEDE - Pemerintah Desa Cimanggis Kecamatan Bojonggede menyayangkan dengan tidak adanya kebijakan penambahan kuota bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk wilayahnya. Padahal, kebutuhan bantuan RTLH di Kecamatan Bojonggede relatif masih tinggi.
Kepala Desa Cimanggis H Abdul Aziz mengungkapkan, kebutuhan RTLH sesuai data yang ada, Desa Bojonggede 40 unit, Desa Susukan 30 unit, Desa Bojongbaru 35 unit, Desa Rawapanjang 40 unit, Desa Kedungwaringin 30 unit, Desa Waringinjaya 30 unit dan Desa Cimanggis 20 unit.
“Kebutuhan di wilayah kami masih cukup banyak. Setelah kuota habis, pemerintah seharusnya dapat memberikan solusi. Minimal bagi warga yang telah ditetapkan secara prioritas dan urgen,” katanya.
Azis membuktikan masih adanya puluhan warga kurang mampu yang rumahnya membutuhkan bantuan RTLH. Salah satunya rumah miliik Susi, warga Kampung Sudimampir RT 01/03. “Benar saja, rumah berukuran 4 x 7 meter persegi milik Susi kondisinya nampak mengkhawatirkan, genteng dan atap rumah nyaris ambruk,”ungkapnya.
Ia juga mengaku akan berupaya semaksimal mungkin sehingga rumah milik Susi dapat diperbaiki sesegera mungkin. “Dengan anggaran apa pun dan dari mana pun rumah ini akan diupayakan diperbaiki secepatnya,” janjinya.
Ia mengungkapkan, khususnya bagi masyarakat warga Desa Cimanggis umumnya warga Kabupaten Bogor masih banyak memerlukan bantuan Rumah Tidak Layak Huni. “Kami berharap pemerintah dapat melihat kondisi tersebut dan memberikan kebijakan untuk menambah kembali kuota bantuan itu, khususnya di wilayah Kecamatan Bojonggede,” katanya.
Sementara Susi mengatakan bahwa dirinya kini sudah tidak lagi nyaman untuk beristirahat di rumahnya, tapi tanpa daya terpaksa ia pun harus rela dihantui rasa takut ketika hujan yang kerap diabarengi angin yang dapat menimbulkan dampak buruk baginya.
“Sejak ibu saya meninggal dunia dan suami saya meninggal pendapatan saya drastis menurun, saya pasrah saja jika sewaktu-waktu atap rumah saya ambru,” pungkasnya.
(khr/b/sal/py)