PARUNGPANJANG - Bertambahnya mobil truk tronton yang melintas di Jalan Raya Moh Toha Kecamatan Parungpanjang, terkait adanya pengalihan jalur truk tronton dengan adanya perbaikan jembatan Leuwiranji Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, timbulkan permasalahan baru.
“Pengalihan truk tronton yang biasa melintasi jembatan Leuwiranji ke Parungpanjang bisa berdampak meningkatnya angka kecelakaan lalulintas di wilayah Kecamatan Parungpanjang,”ujar Sekretaris Kecamatan Parungpanjang Icang Aliyudin kepada Metropolitan, kemarin.
Menurut Icang -sapaanya- dengan penambahan jumlah truk tronton yang melintasi Jalan Moh Toha Parungpanjang dengan kondisi jalan yang rusak sangat membahayakan pengendara yang melintas terutama roda dua.
"Kondisi Jalan Raya Bunar - Parungpanjang - Sidomanik sudah kronis, diperparah dengan penambahan truk tronton, kondisnya semakin parah," ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya tidak bisa menolak atau menghentikan truk tronton yang melintas, karena kewenangannya tidak ada. Tapi untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas bisa mengaktifkan jam operasional, pagi dari jam 06.00 sampai 09.00 WIB dan sore jam 16.00 sampai 18.00 WIB. “Itu saja yang dipakai jam operasional yang sudah disepakati masyarakat Parungpanjang pada 2014 lalu dengan pihak perusahaan tambang,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya kalau terjadi kemacetan adanya jam tayang tinggal petugas dari Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk mengurai jalur dan mengatur lalu lintas.
"Meski ini kebijakan lokal ini merupakan bagian dari pelayanan kepada masyarakat agar tidak adanya hal-hal tidak diinginkan," tuturnya.
"Tapi kalau jam oprasional ini tidak diindahkan atau banyak yang melanggar dikhawatirkan akan adanya aksi-aksi dari masyarakat Parungpanjang yang merasa keberatan adanya tingkat kemacetan dan kecelakaan yang disebabkan oleh truk tronton," pungkasnya.
(sir/b/sal)
