"Selama ini korban diketahui sudah tiga bulan tidak pulang ke rumah," kata Kanit Reskrim Polsek Parungpanjang AKP Budi Santoso kepada Metropolitan, kemarin.
Selain itu, sambung Budi, korban memiliki riwayat penyakit komplikasi antara TBC dan asma. "Korban terserang penyakit sejak kecil dan sudah menjalankan pengobatan ke RS," ucapnya.
Budi menerangkan, sebelumnya korban hanya berpamitan sama ibunya hendak pergi ke pesantren. Menurutnya, pihak keluarga dapat mengenali korban dari pakaian yang dikenakan, yaitu kaos berwarna biru dongker. "Ibu dan kakak kandung yang mengenali dan mengakui jika korban adalah anak yang hilang selama tiga bulan," terangnya.
Masih kata Budi -sapaanya- korban meninggal akibat terserang penyakit yang dideritanya selama ini. Saat di TKP korban sepertinya tidak kuat menahan penyakit.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban diketemukan warga sekitar di sebuah kebun dengan ciri-ciri memakai kaos warna biru dongker. Kerangka tulang belulang dan tengkorak kepala korban pertama kali diketahui oleh Sukma (49) warga Desa Lumpang, Kecamatan Parungpanjang, saat hendak mencari nangka di kebun. "Pihak keluarga korban menyadari bahwa korban meninggal disebabkan karna sakit." pungkasnya.
(sir/b/sal)