Seperti yang diungkapkan salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya. Menurutnya galian tanah merah tersebut mengancam pemukiman warga karena berpotensi longsor.
"Ada aktifitas galian tanh merah, izinnya pun seperti kurang beres terhadap masyarakatnya. Paling ada beberapa oknum msyarakat aja yang ikutan. Bisa dibilang para preman aja yang berperan," ujarnya kepada Metropolitan, kemarin
Menurutnya, merasa khawatir atas keberadaan galian tanah tersebut, sehingga berdampak buruk terhadap lingkungan. Dirinya, mengaku bersama teman-temanya lagi menyusun rencana untuk menutup galian tersebut.
"Saya secara pribadi deket dengan orang yang di ada proyek galian tanah merah itu, tapi gimana juga tetep yang saya takutkan dampak kedepanya. Itu (galian-red) berada di rumah saya banget," ujarnya.
"Pertama sih pernah berhasil kita tutup, ini udah investor baru lagi kayanyanya. Cuma kordinator lama. Masuk lagi dengan skala lebih besar. Alat berat yang turunanya aja ada tiga unit beko dan satu unit buldozer," pungkasnya.
(sir/b/sal)