PARUNG - Rencana pembangunan Terminal Parung dipastikan kembali molor. Pasalnya, proses pembebasan lahan untuk jalan masuk ke lokasi terminal hingga hari ini belum ada kepastian. Akibatnya, lahan utama lokasi terminal tersebut menjadi terlantar dan dipenuhi ilalang serta tumpukan sampah.
“Seharusnya Pemerintah Kabupaten Bogor lebih progresif untuk melaksanakan proyek pembangunan Terminal Parung. Karena keberadaan terminal sangat dibutuhkan masyarakat guna mengatasi kemacetan,” ujar tokoh masyarakat Parung Beni Simar (56) kepada Metropolitan, kemarin.
Sementara Kepala Desa Parung Nurwidia mengatakan, saat ini banyak warga menanyakan kelanjutan dari rencana pembangunan proyek Terminal Parung. Terutama para pemilik lahan yang tanahnya akan terkena jalur lingkar keluar masuk kendaraan.
Dia menambahkan, masih ada beberapa pemilik lahan yang hingga saat ini belum ada kesepakatan harga pembebasan lahan dengan Pemkab Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). "Jadi saya luruskan, bukan warga tidak mendukung atau tidak setuju ada Terminal Parung. Justru warga banyak yang menanyakan kapan akan dibangun,” tandasnya.
Ia mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya hanya membantu Pemkab Bogor untuk merealiasikan pembebasan lahan jalur lingkar terminal. "Kami sudah sosialisasi dan bantu pengukuran. Tapi semuanya kan ditangani Dinas PUPR. Namun hingga hari ini belum ada kelanjutannya. Bahkan tim appraisal juga belum turun hingga saat ini,” pungkasnya.
(khr/b/sal)