PARUNGPANJANG - Adanya kerusakan jalan yang mengakibatkan lubang besar di Jalan Raya Moh Toha Desa Parungpanjang, Kecamatan Parungpanjang, mengancam keselamatan pemotor. Pasalnya jika hujan, lubang-lubang yang berada di akses Parungpanjang - Bunar tertutup dengan air, sehingga tidak terlihat oleh pengguna jalan.
Salah satu pengendara roda dua, Irfan (31) mengatakan, dirinya yang sering melintasi jalan tersebut saat berangkat kerja sering dikagetkan oleh jalan yang berlubang itu. “Saya juga sempat hampir terjatuh karena motor saya oleng saat akan menghindari lubang,” ujar kepada Metropolitan, kemarin
Sementara salah sorang warga Perumnas Chandra menambahkan, kondisi jalan semakin berbahaya, karena lubang-lubang tersebut ditambak menggunakan makadam. "Kena hujan, makadamnya pada lari dan itu malah berbahaya pagi pemotor," tuturnya.
Sementara, Ketua BPD Desa Parungpanjang TB Ule Sulaeman mempertanyakan dana yang diberikan sejumlah perusahan untuk melakukan perawatan jalan raya tersebut. Dia mengutarakan, seharusnya perawatan jalan itu sudah ada dari hasil musyawarah warga Kecamatan Parungpanjang pasca aksi pemblokir jalan beberapa bulan lalu.
"Menurut saya dari awal sudah saya prediksi, tidak semua perusahaan tambang di Cigudeg mau bayar, apalagi sebulan Rp 25 juta. Pelaksanaan jadi acak – acakan, harusnya ada audit keuangan, satu quari di pinta Rp 25 juta perbulan untuk merawat jalan dan penyiraman selama 3 bulan, sementara ada belasan quari," bebernya.
(sir/b/sal)