Senin, 22 Desember 2025

Ketua FMB : Berantas Prostitusi, Harus Libatkan Masyarakat

- Senin, 12 Februari 2018 | 09:39 WIB

-

Kemang - Aktifitas Pekerja Sek Komersil (PSK) di wilayah Kecamatan Kemang dan Parung semakin hari semakin menjadi. Padahal tindakan terus dilakukan pihak muspika maupun dari Pemkab Kabupaten Bogor. Hal itu mengundang sorotan dari Ketua Forum Mahasiswa Bogor (FMB). Ketua Forum Mahasiswa Bogor (FMB), Sabri Maulana Ibrahim mengatakan, sudah bukan rahasia umum jika kawasan Kemang dan Parung adalah kawasan prostitusi terselubung di Kabupaten Bogor. Meski telah berkali - kali pihak Pemkab Bogor melakukan razia, namun itu tampaknya tidak berefek terhadap kegiatan tersebut. "Perkara prostitusi terselebung di Kabupaten Bogor sejatinya bukan hal baru, melainkan telah berlangsung sejak lama. Meski berbagai upaya pemberantasan telah dilakukan Pemkab Bogor namun tetap saja praktik prostitusi tidak ada habisnya dan bahkan semakin menjamur bak jamur di musim hujan. Artinya perkara prostitusi di Kabupaten Bogor, khususnya wilayah Kemang dan Parung tidak menjadi masalah Pemkab Bogor semata, tetapi telah menjelma menjadi masalah bersama," ujarnya kepada Metropolitan, kemari. Dalam hal ini Pemkab Bogor, lanjut pria yang juga konsen di lingkungan hidup, harus menggandeng masyarakat dalam memberantas prostitusi di wilayah Kemang dan Parung. Hal ini bertujuan agar terciptanya sinergi yang baik dengan masyarakat dalam memberantas praktik prostitusi yang semakin hari semakin dianggap biasa. "Pola pemberantasan prostitusi dengan cara razia atau membongkar THM di Kemang dan Parung dikira sudah tidak efektif, jika masih diulang pola itu, artinya Pemkab Bogor menunjukan bokbroknya manajemen terhadap pemberantasan praktek pristitusi di Kemang dan Parung, karena bicara pemberantasan tidak selalu membumi ratakan," tambahnya. Masih kata Sabri -sapaan- akrabnya, selain pola pemberantasan yang dirubah, pola pikir pemerintah juga harus dirubah. Munculnya praktek prostitusi dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, ketimpangan sosial, dan minimnya pemahaman agama, oleh karena itu pemkab salah satunya harus menyediakan pelatihan khusus bagi para pelaku protitusi, dan membekali mereka dengan keahlian dan modal yang bisa dimanfaatkan untuk bisa beralih ke usaha yang halal. Dan jangan lupa untuk menghimbau masyarakat untuk tidak mendeskriminasi mantan PSK agar tidak menimbulkan tekanan mental yang menyebabkan mereka kembali ke dalam dunia hitam. "Beda lagi persoalan praktik prostitusi oleh anak remaja ini yang mengaku karena suka sama suka, ditambah dampak pergaulan di lingkungan karena kurangnya perhatian dari keluarga dan kurangnya perhatian dari masyarakat. Apalagi pemikiran anak - anak tersebut masih terbilang labil, dan terjerumuslah si anak ke dunia hitam. Jadi anak tersebut tidak memikirkan buruk apa tidak prostitusi tersebut, yang mereka tahu itu hanya kesenagan saja yang bisa menghasilkan uang," imbunya. “ Saya berharap agar Pemkab Bogor khususnya Dinas Sosial Kabupaten Bogor agar lebih progresif lagi memberantas praktek prostitusi yang ada di bumi tegar beriman," pungkasnya.(dyn/b/sal)

Ketua Forum Mahasiswa Bogor Sabri Maulana Ibrahim

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X