KEMANG - Perbaikan badan jalan yang berlubang dengan sistem tambal sulam saat jam sibuk kerja di Jalan Raya Kemang - Parung, tepatnya di depan Diler Expres di Desa Kemang Kecamatan Kemang dikeluhkan pengguna jalan, karena menimbulkan kemacetan panjang.
“Perbaikan badan jalan yang berlubang di sekitar Jalan Raya Kemang - Parung seharusnya dilakukan saat tak padat kendaraan,” kata Heri, warga Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, kepada Metropolitan, kemarin.
Penanganan jalan yang berlubang dengan sistem tambal sulam yang dilakukan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Provinsi Jawa Barat melalui Bagian Jembatan dan Jalan seharusnya melihat kondisi dan situasi bukan seenaknya.
Menurut dia, perbaikan tambal sulam bisa saja dilakukan saat malam hari dengan kondisi lalu lintas yang tak begitu ramai bukan saat jam sibuk kerja seperti pagi, siang dan sore hari. “Sebetulnya kegiatan itu bisa diatur atau dijawalkan sehingga tak mengganggu kenyamanan dan kelancaran arus lalu lintas,” tuturnya.
Hal senada dikatakan warga Kompleks Kemang Asri Sutrisno. Ia menilai setiap kegiatan perbaikan jalan tentunya sudah memiliki anggaran tersendiri atau biaya tak terduga yang tentunya bisa dilaksanakan kapan saja. “Jangan saat jam sibuk kerja kalau mau diperbiki soalnya tambah macet lalu lintas yang ada,” ujarnya kesal.
(dyn/b/sal/py)