Minggu, 21 Desember 2025

Jadi Pusat Pelatihan, Pesertanya dari Warga Tegal Hingga Luar Daerah

- Senin, 5 Maret 2018 | 11:32 WIB

-

Pendamping dalam pelatihan tersebut Prof. Sutimin mengatakan pelatihan ini tujuannya untuk memajukan dan mensejahterakan warga Desa Tegal. Pelatihan tersebut terdiri dari pelatihan pertanian,perbengkelan, peternakan dan pelatihan cara membuat baso. “Ini semua terbangun berkat kerjasama dan sinergis antara pemerintah desa dengan masyarakat serta para pelaku usaha tani, baik ternak maupun tani ladang,”ujar  pria yang juga merupakan ahli di bidang pertanian itu.

 Ia mengungkapkan, kalau pelatihan tersebut diikuti sejumlah warga Desa Tegal, yang terdiri dari unsur pemuda Karang Taruna Desa Tegal, Lembaga Desa, Aparatur Desa, tokoh masyarakat dan pelaku usaha tani serta juga peserta yang berasal dari luar daerah.

“Para peserta diajarkan pola berfikir maju, kreatif dan inovatif untuk membangun bangsa dimulai dari desa dengan hati tulus. Sebagai dasar untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan serta dukungan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang handal,” ujarnya.

Pada pelatihan tersebut, lanjutnya, masyarakat  juga diajarkan bagaimana membuat pupuk cair dan pupuk padat serta pestisida. Dan para petani ditantang untuk bagaimana cara membuat hasil tani menjadi unggul dan tanpa kimia, dengan cara sederhana dan bahan-bahan yang ada di sekitar kebun.

“Mudah-mudahan sebelum tiga tahun pertanian ini sudah maju. Pertanian di lahan delapan hektar ini akan menjadi terbesar dan menjadi pusat se-Indonesia. Mengingat potensi Desa Tegal sangat luar biasa, ” ucapnya dengan optimis.

Ia mengaku keliling dari tujuh provinsi di Indonesia, tetapi di Desa Tegal ini potensinya sangat luar biasa dari sumber kekayaan alamnya. Jadi nanti dari berbagai daerah belajarnya di Desa Tegal. “Desa Tegal akan menjadi pusat dan menjadi Desa Pertanian yang termaju,” tegasnya.

Ronauli Napitupulu Panjaitan selaku pemilik lahan delapan hektar tersebut menjelaskan, dirinya pernah mencoba menanam apa saja di tanahnya ini, salah satunya pohon jati, anggrek, pohon pala dan lain-lain. Tetapi itu semua tidak berjalan dengan baik, setelah dirinya bertemu dengan Prof Sutimin, lahannya ini baru dapat digunakan dengan baik untuk bercocok tanam. “Saya sangat bangga kepada Prof Sutimin yang begitu handal di dalam pertanian,” tuturnya.

Sementara Ketua Karang Taruna Desa Tegal Cevi Kurnia mengatakan dirinya sangat mendukung dengan adanya program ini. “Saya berharap Desa Tegal menjadi desa termaju di Kabupaten Bogor hingga pemuda di Desa Tegal terus berkarya mempunyai keterampilan dan ilmu untuk di masa depan yang bisa bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang banyak,” pungkasnya.

(khr/b/sal)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X