Giat penanaman jagung tersebut dilaksanakan oleh UPT Pertanian bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor serta PT Agricon.
"Kegiatan ini juga didukung penuh personel TNI dari Koramil 2119, Polsek Parungpanjang dan Camat Tenjo serta kelompok tani. Penanaman jagung dilakukan menggunakan lahan kering UPT Pertanian seluas 2 hektar di Desa Singabraja, Kecamatan Tenjo," kata Kepala UPT Pertanian Dadang kepada Metropolitan, kemarin
Dadang menjelaskan, untuk lahan pertanian seluas 1 hektar, hanya dibutuhkan 12 kilogram bibit jagung. "Hasil panennya nanti bisa menghasilkan 19 ton. Ini hanya gerakan yang kita lakukan satu tahun sekali, dan kegiatan ini merupakan inisiatif bersama," katanya.
Sementara Camat Tenjo Asnan mengatakan, program tanam jagung hibrida merupakan percontohan bagi para petani pajale di seluruh desa yang ada di wilayah Kecamatan Tenjo, selain untuk meningkatkan pengetahuan para petani. Penanaman jagung hibrida bertujuan guna meningkatkan kesejahtraan para petani. "Sudah banyak bukti hasilnya, untuk menanam pohon jagung hibrida jenis LG 22 dan LG 501, di lahan seluas 4 hektar bisa menghasilkan 10 sampai 12 ton jagung per hektar," ujarnya.
Asnan menambahkan, di setiap desa yang ada di wilayah Kecamatan Tenjo terdapat para petani jagung. Para petani tersebut biasanya tergabung dalam kelompok tani. Dan rata - rata satu kelompok tani bisa memiliki lahan pertanian 10 hingga 15 hektar. "Kecamatan Tenjo memiliki program pertanian unggulan, diantaranya, kacang tanah, jagung dan kedelai. Semoga program - program unggulan tersebut dapat mensejahtrakan masyarakat petani dan kelompok tani," pungkasnya.
(sir/b/sal)
