PARUNGPANJANG – Ratusan siswa SDN 03 Cikuda Desa Cikuda Kecamatan parungpanjang,
belakangan ini was-was saat mengikuti ujian sekolah. Pasalnya, flapon di ruang kelas sekolah ini dibiarkan rusak sejak lama. Plafon yang dipasang sejak tiga tahun silam itu kini nyaris ambruk hingga mengancam keselamatan guru dan siswa saat belajar
Ade Najar Nurhad (12) siswa kelas 6 , mengeluh dengan kondisi sekolah apalagi pas di atas kepala plafon atap nyaris ambruk. “Diwaktu hujan ruang kelas air masuk dari atap plafon sampai sekolah diliburkan," katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Sementara Kepala Sekolah SDN 03 Cikuda Iim Abdul Karim saat ditemui di ruang kerja mengatakan, padahal pihaknya sudah mengajukan rehab sekolah tersebut pada tahun 2016 dan informasi akan turun 2017, tapi sampai saat ini belum ada bantuan dari dinas walaupun plafon ruang kelas itu membahayakan anak didiknya.
“Akan tetapi ruang kelas itu tetap dimanfaatkan. Ini karena sekolah itu tidak lagi memiliki ruang kelas cadangan. Sejak kerusakan terjadi, saya sudah mengusulkan bantuan perbaikan kepada Dinas Pendidikan. Akan tetapi usulannya itu hingga sekarang belum ditindaklanjuti, “ ungkapnya
Kepala sekolah menambahkan ada empat lokal yang plaponnya nyaris ambruk yakni ruang kelas 2,3,4,6 itu yang rusak. Selain itu ia mengaku sekolahnya juga belum memiliki toilet untuk siswa. Situasi ini terjadi karena minimnya bantuan yang mengalir ke sekolahnya, sehingga fasilitas penunajang pendidikan terpaksa dibiarkan begitu saja.
Padahal, jika saja bantuan pembangunan disetujui, pihak sekolah sudah menyiapkan lahan untuk membangun toilet yang diperlukan.
“Sesuai syarat minimal adalah satu toilet untuk 60 siswa. Sementara jumlah siswanya sekarang tercatat 425 murid. Kalau lahan sudah ada tapi anggaran yang belum kita punya. Saat ini warga sekolah kami terpaksa menggunakan fasilitas yang ada saja,” tegasnya.
(sir/b/sal)