METROPOLITAN - Prihatin satu kata yang bisa terucap saat mengetahui upah bagi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Relawan yang bekerja selama satu hari full tanpa mengenal lelah ini hanya di gaji sebesar Rp300 ribu perbulan. “Iya benar. Hampir bekerja 24 jam. Saya nikmati upah segitu meski kebutuhan jauh dari kata cukup,” kata TKSK Kemang, Lukman Hamid kepada Metropolitan kemarin. Menurutnya, ia tidak ada pilihan lain untuk tidak melanjutkan pekerjaan ini. Meski, memang selama ini beban kerja TKSK sebagai pelaksana pendampingan sosial masyarakat sangat berat. Yakni, bekerja mengawasi 25 item Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada di Kecamatan Kemang. “Mau gimana lagi. Kalau boleh berharap, saya pengennya dari Pemkab Bogor ada yang memperjuangkan nasib kami,” ujarnya. Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Egi Gunahdi mengaku prihatin dengan upah pekerja sosial yang jauh dari kata sejahtera. Ia pun akan mendorong anggaran bagi para penanganan masalah sosial di Kabupaten Bogor untuk dinaikan. “Bisa dilihat upah mereka cuma tiga ratus ribu perbulan, itu pun dibayarkan tiga bulan sekali, belum di potong pajak. Padahal pekerjaan mereka begitu mulia menangani 25 permasalahan sosial. Kita akan usulkan untuk dinaikan,” katanya. Tak hanya itu, sambungnya, dengan persoalaan sosial yang amat komplek, pihaknya juga menjanjikan akan melengkapi pekerja sosial dengan fasilitas penunjang kerja seperti laptop dan lainya. Sebab, selama ini mereka hanya mencatat dibuku dan terkadang data mereka berceceran. (dyn/b/rez)