Senin, 22 Desember 2025

Kalisuren Gelar Sosialisasi Pengolahan Sampah Lingkungan

- Senin, 8 Oktober 2018 | 12:06 WIB

METROPOLITAN - Tajurhalang , Warga perumahan De Green Terraces Desa Kalisuren, Ke­camatan Tajurhalang yang tergabung dalam Kalisuren Peduli Sampah meng­gelar sosialiasi pengolahan sampah lingkungan, kemarin. Salah seorang narasumber dalam ke­giatan tersebut Kasi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Hendar Suhendar mengatakan, sampah sejauh mata me­mandang ada dimana-mana di sekitar kita. Terutama sampah pelastik yang jadi momok dan mencapai level yang meng­khawatirkan, karena gaya hidup masy­arakat yang segalanya simpel, sehingga membuat kebutuhan akan plastik men­jadi sangat tinggi. “Sementara keikutser­taan produsen dalam pengolahan tahap akhir dari sampah produk juga masih sangat minim, semua menuju tempat pembuangan akhir,”jelasnya. Ia mengungkapkan, Peraturan Presi­den nomor 18 tahun 2017 tentang Ke­bijakan dan Strategi Nasional Pengelo­laan Sampah Rumah Tangga dan Sam­pah Sejenis Rumah Tangga untuk mengejar target 30 persen pengurang­an sampah yang mengikutsertakan produsen dan masyarakat. “Upaya pengurangan sampah masih menjadi pekerjaan rumah Kemente­rian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sementara pemerintah daerah terken­dala dengan anggaran,” ungkapnya. Hendar menambahkan, jika setiap hari perorang menghasilkan 0,7 kg sam­pah dan jika tanpa melewati pemilahan; bank sampah; pengelolaan mendiri masyarakat, maka data volume sampah 2018 diprediksi akan meningkat men­capai 66,5 juta ton. “Tentu ini sebuah tanda bahaya bencana,”tuturnya. Untuk itu, Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) bebernya berinisiatif mengambil peran dalam mitigasi bencana tentang beberapa hal inovasi dari kelompok masyara­kat yang berjuang turut andil dalam penyelesaian persoalan sampah di lingkungannya. “PRB adalah salah satu sistem pen­dekatan untuk mengindentifikasi, eva­luasi dan mengurangi resiko yang dia­kibatkan bencana. Salah satu upaya implementasi PRB tersebut dengan menurunkan indeks resiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan wi­layah terutama yang mengakibatkan terganggunya kegiatan ekonomi masy­arakat,” pungkasnya.(khr/b/sal)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X