METROPOLITAN – Kabar tak sedap datang dari warga Parungpanjang, Kabupaten Bogor. Sebanyak 32 orang warga yang tinggal di wilayah Utara Kabupaten Bogor ini terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Jumlah ini terhitung sejak awal tahun. “Sejak Januari sampai 19 Februari sudah ada 32 orang yang terjangkit DBD dan paling tinggi ada di wilayah Desa Kabasiran dan Lumpang,” kata Petugas Program DBD dari Puskesmas Parungpanjang, Egy. Untuk mencegah warga lain terjangkit DBD, menurutnya, pihaknya saat ini fokus menggalakan kegiatan fogging di wilayah. Tujuannya, agar meminimalisir kasus DBD yang menyerang warga. “Saat ini kita fokus fogging di wilayah Kabasiran. Ada sekitar 10 RT yang kita fogging. Sisanya dilakukan secara bertahap,” ucap dia. Tak sampai disitu, lanjutnya, pihaknya juga terus memantau perkembangan yang terjadi di wilayah Parungpanjang. Mengingat, intesitas curah hujan di wilayah Bogor masih cukup tinggi. “Kita terus berkoordinasi dengan pihak terkait yang ada di masing-masing wilayah. Jika ditemukan sarang nyamuk DBD, kita lakukan tindaklanjut. Seperti PSN 3M Plus hingga fogging,” ujarnya. Dilain tempat, perlakuan tak menyenangkan dialami penderita DBD dari RT 3/2, Desa Kalisuren, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Ayu. Perempuan berusia 35 tahun ini harus mengalami penolakan saat berobat ke Puskesmas Tajurhalang. Hal itu diamini Kaur Kesra Desa Kalisuren, Suryadi. “Pasien ditoleh pihak Puskesmas dengan alasan petugas Lab-nya sedang ada pelatihan. Dengan rasa kecewa, pasien tersebut pindah ke klinik yang ada di wilayah Desa Sukmajaya. Karena keadaan pasien sudah memprihatinkan,” katanya. Suryadi pun mengaku kecewa dengan kejadian ini. Karena, saat ini kasus DBD memang banyak terjadi. Maka, sudah seharusnya petugas Puskesmas menyiapkan petugas cadangan, ketika petugas lain tengah mengikuti pelatihan atau lain sebagainya. “Sangat kecewa. Karena, Puskesmas Tajurhalang wajib memberikan pelayanan yang maksimal bagi warganya sendiri. Paling tidak ditangani dulu, sebagai bentuk pertolongan pertama,” ujarnya dengan nada emosi.(sir/khr/b/rez)