Senin, 22 Desember 2025

Hadang Truk Tambang, Warga Gunungsindur Luka-luka

- Rabu, 24 Juli 2019 | 09:25 WIB

GUNUNGSINDUR - Sikap pemerintah yang belum juga mengeluarkan aturan tegas terkait penertiban dan pengaturan jalur angkutan barang terutama angkutan tambang, membuat polemik di masyarakat terus terjadi. Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan Metropolitan, pada Senin (22/7) sekitar 19:10 WIB, di Jalan Atma Asnawi, Desa Gunungsindur terjadi kesalahpahaman antara sopir tronton pengangkut tambang dengan warga Kampung Cimangir, Desa Gunungsindur.

"Kronologis awal bermula saat tronton melintas ke jalan Atma Asnawi pada pukul 19.00 WIB. Padahal waktu itu belum saatnya untuk dilalui sesuai aturan waktu jam operasional yang telah disepakati yaitu pukul 20:00 sampai 04:00 WIB," ujar seorang warga sekitar Sn (41) kepada Metropolitan, kemarin.

Dia menambahkan, saat truk tronton tersebut melintas di depan Kecamatan Gunungsindur menuju Rumpin, lalu dihadang puluhan orang warga yang bermaksud menghentikan dan meminta memutar balik kendaraan tronton yang melanggar kesepakatan bersama tentang jam operasional. Tetapi, sambungnya, sopir tronton tidak berhenti dan terus jalan. Lalu salah satu warga bernama Wanda dari Kampung Cimangir RT 01/06 Desa Gunungsindur terjatuh saat mencoba menaiki tronton dan berupaya menghentikan laju tronton tersebut. "Melihat kejadian tersebut spontan warga lainnya langsung menghakimi sopir kendaraan tronton dan memecahkan kaca kendaraan tronton." katanya

Sementara itu, Kapolsek Gunungsindur Kompol Hariyanto tidak memberikan jawaban. Sementara penelusuran informasi dari warga lainnya Yus mengatakan, saat kejadian berlangsung beberapa aparat berwajib dan petugas Satpol PP sempat datang ke lokasi dan melerai warga agar tidak berbuat anarkis. Sementara korban Wanda yang mengalami luka-luka di bagian wajah langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Hermina Tangerang Selatan untuk mendapatkan perawatan. Selanjutnya pada pukul 22:10 WIB, sambungnya, sempat diadakan pertemuan di Aula Kecamatan Gunungsindur yang difasilitasi unsur kecamatan, desa dan dihadiri pihak pengusaha transporter dan perwakilan warga. "Pihak perusahaan armada truk tronton bersedia bertanggung jawab sepenuhnya untuk biaya pengobatan korban. Rencananya akan diadakan pertemuan lanjutan." kata Yus. (sir/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X