METROPOLITAN - RUMPIN Beberapa hari terakhir ini, perhatian masyarakat di wilayah area pertambangan, khususnya Kecamatan Rumpin, Parungpanjang, Cigudeg dan Gunungsindur tertuju pada postingan Gubernur Ridwan Kamil dalam sebuah akun media sosial. Gubernur Jawa Barat ini mengunggah beberapa foto saat rapat kajian tentang rencana pembangunan jalur tambang.
Postingan tersebut mendapat beragam tanggapan dari masyarakat di area pertambangan, khususnya para penggiat lingkungan. Ketua Masyarakat Peduli Parung Panjang (MP3), Candra berharap agar hasil rapat penetapan pemilihan jalur lintasan tersebut segera dilaksanakan dan bukan hanya janji manis semata.
“Semoga saja tidak bohong. Masyarakat menunggu bukti bukan janji – janji,” tegas pria yang akrab disapa Ocan ini.
Sedangkan Ketua Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT), Junaedi Adi Putra mengungkapkan, hingga saat ini sebenarnya pemerintah belum mampu memberikan solusi nyata untuk semua permasalahan dampak negatif yang muncul akibat dari usaha tambang maupun distribusi hasil tambang.
“Solusi yang ada saat ini seperti pemberlakuan jam operasional, justeru datang dari usulan dan tekanan masyarakat yang terdampak usaha tambang dan lalu lalang angkutan tambang,” tegas Alumnus Universitas Pamulang ini.
Junaedi menegaskan, hingga saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum mampu memberikan solusi konkrit baik jangka pendek maupun jangka panjang atas munculnya semua masalah akibat dampak usaha pertambangan maupun mobilisasi angkutan hasil tambang.
“Lebih baik gubernur fokus mengedepankan efektivitas solusi jangka pendek, karena kami masyarakat belum tahu sumber pembiayaan jalur tambang dari mana, artinya masih jauh dari kata penyelesaian masalah,” tandasnya. (pb/els)