METROPOLITAN - Melestarikan budaya pencak silat, Kampung Silat Jampang Zona Madina Dompet Dhuafa kembali menggelar even tahunan Festival Silat Jampang 8, kemarin. Kegiatan yang berlangsung di desa pemberdayaan Zona Madina, Kecamatan Kemang bertajuk 'Silat Sebagai Wadah Pengembangan Diri Dalam Upaya Membangun Jati Diri Bangsa'.
Koordinator Silat Kampung Jampang, Segi Juniar Dhani mengatakan, even ini sudah kedelapan kalinya. Tujuannya mengembangkan dan melestarikan pencak silat di Indonesia sekaligus ajang silaturahim antar perguruan se-Jabodetabek. Ada sebanyak 320 pesilat muda dari 22 padepokan dan dewan guru hadir dalam acara ini.
“Alhamdulillah silat sudah diresmikan UNESCO pada t12 Desember 2019 silat sebagai budaya Indonesia. Mari kita lestarikan dan sebarluaskan silat ke seluruh Indonesia sebagai warisan budaya Indonesia dengan even festival silat jampang 8 kita salurkan bakat ke anak–anak milenial,” kata Ketua Kampung Silat Jampang Zona Madinah, Herman Budianto.
Acara dilanjutkan dengan pembukaan oleh Direktur Eksekutif, Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan dengan memukul gong sebanyak tiga kali. Ia menambahkan, gelaran Festival Silat Jampang 8, para pesilat menunjukan bakat silatnya diatas panggung budaya yang terbagi dalam beberapa kategori anak–anak, remaja dan dewasa yang dinilai wasit juri.
Di 2016, Zona Madina melakukan berbagai gebrakan. Salah satunya dengan menambahkan, jumlah program dan memberdayakan kurang lebih 17 desa di sekitar Jampang.
“Dengan menjadikan Masjid Al-Madinah, di kawasan ini sebagai pusat kegiatan. Zona Madina Dompet Dhuafa terus berusaha mewujudkan kawasan Kampung Jampang yang berdaya,” pungkasnya. (khr/b/els)