METROPOLITAN - Reses Anggota DPRD Kabupaten Bogor Masa Sidang III 2019-2020 Daerah Pemilihan (Dapil) II yang digelar di Kecamatan Tanjungsari menghimpun berbagai keluhan. Selain permasalahan bantuan untuk memutus penyebaran Covid 19, masalah pelestarian alam di wilayah paling ujung Kabupaten Bogor juga muncul. Camat Tanjungsari Sutisna, yang bertindak sebagai pemandu acara reses, menyebut di wilayah Tanjungsari juga muncul kerusakan alam. Sehingga kebutuhan air, baik untuk pertanian maupun kebutuhan rumah tangga, terganggu. Sebagai wilayah yang mayoritas penduduknya petani sawah, air merupakan kebutuhan utama. Namun karena banyaknya perusakan alam seperti penebangan dan penambangan membuat kebutuhan air tidak terpenuhi. “Saya sedih kalau sudah masuk musim kemarau, wilayah Tanjungsari kekurangan air bersih. Jangankan untuk lahan pertanian, buat kebutuhan rumah tangga saja susah,” kata Sutisna. Karena itu, ia meminta kepada anggota dewan untuk mencari jalan keluar demi terwujudnya ketersediaan air. Selama menjadi camat, ia mengaku masyarakatnya banyak yang mengeluhkan permasalahan air. “Masyarakat saya tidak membutuhkan gedung dan bangunan mewah. Kami hanya membutuhkan air, air, air dan air,” ujar Sutisna yang disambut tepuk tangan peserta reses. Menanggapi perusakan alam yang disebabkan penambangan oleh salah satu perusahaan pemecah batu, PT Bogor Mineral (BM), anggota Komisi III Achmad Fathoni mengaku akan memerhatikan permasalahan itu. Ia telah mendengar limbah berupa pasir yang dibuang PT BM ke sungai merusak lahan pertanian. Selain mengganggu irigasi akibat terjadinya sedimentasi pasir limbah, juga mengakibatkan berkurangnya debit air yang masuk lahan petani. Sehingga berakibat lahan puluhan ribu hektare di lima desa gagal panen. “Kita akan menyampaikan permasalahan ini kepada Dinas Pertanian untuk mencari solusi agar kebutuhan air petani dapat dipenuhi,” tegas Achmad Fathoni. Untuk kebutuhan rumah tangga saat kemarau, bisa kita atasi dengan pipanisasi. Pemerintah kecamatan tinggal mengusulkan kepada pemerintah kabupaten. Sementara itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan Muad Khalim mengaku mendukung pernyataan camat Tanjungsari yang ingin ketersediaan air terpenuhi. Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan anggota dewan Dapil II serta mengupayakan lewat anggota DPR RI melalui partainya. “Kita akan telusuri dulu sumber mata air yang tetap mengalir saat musim kemarau. Butuh waktu untuk mengupayakan ini,” tandas Muad Khalim yang juga Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor. (bo/els/run)