Senin, 22 Desember 2025

Pondok Pesantren Fantastis Ajak Warga Hafal Alquran

- Senin, 24 Agustus 2020 | 13:22 WIB

METROPOLITAN - Imam Masjid Al Istiqlal Jakarta, Ustadz Husni Ismail, meletakkan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Fantastis di Jalan Kampung Panjang, RT 01/14, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Kegiatan tersebut juga disertai santunan kepada para fakir miskin dan anak yatim piatu yang disaksikan langsung seluruh masyarakat dan beberapa tokoh yang hadir dalam kegiatan tersebut. Ustadz Husni menuturkan, kegiatan ini merupakan tradisi yang dilakukan para guru atau ustadz ketika ingin membangun tempat atau pondok untuk belajar agama atau kegiatan mengajar mengaji. ”Jadi untuk itulah masyarakat sekitar dan para tokoh diajak untuk terlibat supaya mereka bisa hadir untuk membantu dan berdoa,” ujarnya, belum lama ini. Kegiatan ini juga sebagai momentum mempercepat proses pembangunan pondok pesantren agar berjalan mudah dan lancar. “Karena doa dan bantuan masyarakat sangat memengaruhi kelancaran dan kesuksesan pembangunan pondok ini,” katanya. Ia berharap dengan pembangunan pondok pesantren ini mendapatkan rida Allah SWT, sehingga tempat ini menjadi tempat yang berkah dan lahir generasi Alquran yang mampu menerangi bangsa dan negara. “Ini sebagai tempat anak-anak belajar agama sehingga lahir generasi penerang yang tercerahkan,” ungkapnya. Pimpinan Pondok Pesantren Tahfizh Qur’an Fantastis, Ustadz Ahmad Yasin, menerangkan bahwa pembangunan pondok pesantren ini sudah berjalan empat tahun, dan ini merupakan asrama yang ketiga setelah pembangunan asrama yang pertama di Kukusan Beji Depok, kemudian di Citayam. “Ini yang ketiga dan yang keempat di Pamijahan di dekat pemandian air panas dan Curug Gunung Bundar yang insya Allah akan diberi nama Villatren Fantastis karena memang lokasinya dikelilingi banyak vila yang merupakan tempat wisata,” katanya. Nama pondok pesantren fantastis sendiri berasal dari singkatan sifat nabi yang kurang lebih F itu Fatanah, A amanah, T tabligh, S sidik. Dengan harapan santri yang menghafal Alquran ini memiliki sifat seperti Nabi Muhammad SAW. Untuk metode pembelajaran Alquran juga dinamakan dengan Metode Fantastis yaitu Hafal Qur’an dengan Tuntas dan Praktis. “Kita memiliki metode dan rumus dalam menghafal sehingga selama empat tahun berdiri, sudah lebih dari 800 orang santri yang belajar mulai dari usia SD, SMP, SMA dan mahasiswa yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Bahkan ada santri alumni yang berasal dari Malaysia, Australia, Singapura,” pungkasnya. (rd/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X