Senin, 22 Desember 2025

Lewat Lailatul Ijtima, PRNU Tegal Kenalkan Aswaja

- Selasa, 8 September 2020 | 11:23 WIB

METROPOLITAN - Jajaran Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Tegal, Kecamatan Kemang, meng­gelar kegiatan lailatul ijtima perdana di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Akmal, RT 07/06, Desa Tegal, Kecamatan Kemang, kemarin. Tujuannya untuk mengenalkan ahlussu­nah wal jamah (aswaja) an-nahdliyah di Desa Tegal. Rois Syuriah PRNU Desa Tegal sekaligus pimpinan Ponpes Darul Akmal, KH Inan Nawawi, menyebut semua pengurus PRNU Desa Tegal dapat berkumpul guna kem­bali merajut kebersamaan dan mengenalkan ahlussunah wal jamah an-nahdliyah di Desa Tegal. ”Ini sekaligus amanah dan pesan guru saya 30 tahun lalu,” ujarnya. Sementara itu, Ketua PRNU Desa Tegal Ustadz Jemmi mengimbau masyarakat De­sa Tegal terus merajut keru­kunan bangsa dan negara bersama NU. ”Mari kita jaga dan rawat NKRI. NU mem­buka pintu seluas-luasnya bagi masyarakat Desa Tegal untuk berkhidmat bersama,” katanya. Untuk diketahui, kegiatan lailatul ijtima di kalangan NU awalnya merupakan kebia­saan para kiai yang akhirnya menjadi kebiasaan orang-orang NU atau pengurus NU. Acara ini dimanfaatkan untuk membahas, memecahkan dan mencarikan solusi atas pro­blem organisasi, umat dan masyarakat dalam soal ke­hidupan berbangsa dan ber­negara. Di kalangan NU, giat lailatul ijtima dapat ditemui mulai dari tingkat pengurus ranting (desa), tingkat majelis wakil cabang (kecamatan), tingkat cabang (kabupaten/kota), tingkat wilayah (provinsi), bahkan sampai pengurus be­sar di tingkat nasional. Di tempat yang sama, Ketua Majelis Wilayah Cabang (MWC) NU Kecamatan Ke­mang, Ustadz Farid mengung­kapkan, hampir satu abad NU berdiri, baru pada 2020 ini di wilayah Kecamatan Kemang ada kepengurusan struktural NU di desa. Ia juga menegaskan hal ter­sebut menjadi PR besar bagi NU yang didirikan untuk membendung arus ajaran Wahabi serta wajib menjaga keberadaan pesantren salaf yang berbasis kitab kuning. ”NU juga sekaligus menjadi ibu kandungnya NKRI, ka­rena NU berdiri jauh sebelum kemerdekaan RI diproklama­sikan. Hal ini telah terbukti dengan banyaknya para ulama dan santri yang berju­ang merebut dan memperta­hankan kemerdekaan Indo­nesia,” pungkasnya. (khr/c/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X