Senin, 22 Desember 2025

Dapat Modal Rp2,5 Juta, langsung Ditransfer ke Rekening

- Rabu, 2 Desember 2020 | 12:48 WIB

Pandemi Covid-19 telah membawa dampak signifikan terhadap menurunnya penghasilan dari sebagian besar masyarakat Indonesia. Meski beragam bantuan datang, dibutuhkan usaha yang terus-menerus untuk bertahan hidup. Hal itu menjadi perhatian Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor sehingga menggelar pelatihan khusus untuk penyandang disabilitas. Kepala Dinsos Kabupaten Bogor Mustakim mengatakan, di masa PSBB New Normal ini, pemerintah punya program pemulihan ekonomi untuk meningkatkan gairah beru­saha warga di berbagai sektor. Secara bertahap sudah me­nyalurkan Bantuan Modal Usaha (BMU), baik bagi pen­gusaha skala UMKM sampai pengusaha di sektor pariwi­sata. ”Penyandang disabilitas netra yang kebanyakan bekerja di sektor pelayan jasa memijat, sejak April tidak bisa berak­tivitas bekerja seperti bia­sanya,” kata Mustakim ke­pada Metropolitan. Ia menyebut hal itu tentunya menjadi beban hidup yang harus ditanggung. Meski ada di antara mereka yang beralih menjadi penjual kerupuk ku­lit keliling untuk mendapatkan uang Rp20 ribu sampai Rp30 ribu setiap hari dan meski bantuan sembako telah me­reka terima, mereka tetap membutuhkan biaya tamba­han untuk mengolahnya. ”Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinsos melaks­anakan bimbingan pemulihan ekonomi bagi penyandang disabilitas tunanetra yang terdampak pandemi Covid-19, selama dua hari di BKS Ci­teureup,” beber Mustakim. Mustakim menjelaskan kegiatan ini merupakan ben­tuk komitmen bupati dan wakil bupati Bogor, yang dituangkan dalam Panca­karsa. Khususnya Karsa Bo­gor Maju, dalam meningkat­kan kesejahteraan sosial penyandang masalah kese­jahteraan sosial. Melalui kegiatan ini diharapkan mereka tumbuh kembali rasa percaya diri dan pulih­nya semangat untuk beru­saha. ”Karena betul-betul selama delapan bulan mereka hilang pekerjaan, tetapi hidup harus tetap berjalan. Insya Allah mereka juga akan mendapat­kan bantuan suntikan modal sebesar Rp2.5 juta per orang, melalui sistem cash transfer ke rekening masing-masing,” pungkas Mustakim. Terpisah, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dian Mulyadiansyah menamba­hkan, peserta kegiatan ini berjumlah 40 orang, sesuai alokasi yang tersedia. Jika dilihat data, penyandang tunanetra sendiri yang ter­daftar di Pertuni maupun ITMI berjumlah 420 orang. ”Masih ada penyandang disabilitas lainnya yang be­lum tersentuh kegiatan dan membutuhkan penguatan modal usaha,” tanas Dian. (mul/c/els/run)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X