Senin, 22 Desember 2025

Jembatan Leuwiranji makin Mengkhawatirkan

- Senin, 25 Januari 2021 | 12:05 WIB

METROPOLITAN - Pelat besi sudah bergeser dan baut pada batang besi pun sudah mulai terbuka. Itulah Jemba­tan Leuwiranji yang menjadi penghubung Desa Jampang, Kecamatan Gunungsindur, dengan Desa Sukamulya, Ke­camatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Jembatan Leuwiranji yang jadi salah satu akses utama di wilayah utara Ka­bupaten Bogor itu sudah mu­lai mengkhawatirkan. Selain baut sudah hilang akibat berlalu-lalangnya kendaraan truk besar, pelat besi jembatan tersebut sudah mulai bergeser. Ketua RT 06, Kampung Leu­wiranji, Desa Sukamulya, Nasir Arbain, menyebut Jem­batan Leuwiranji sudah lama rusak. Selain pelat besi yang sudah bergeser, terdapat baut dari jembatan besi tersebut sudah mulai copot. ”Yang jelas warga khawatir saat melintas. Apalagi pelat besi dan baut yang ada pada pelat besi itu pun sudah ada yang copot,” kata Nasir. Kepala Desa Sukamulya Sarkoni menambahkan, Pe­merintah Desa (Pemdes) Su­kamulya sebelumnya sudah mengusulkan soal adanya kerusakan Jembatan Leuwi­ranji bagian baut dan pelat besinya. ”Pemdes Sukamulya sudah mengusulkan, tapi hingga kini belum ada penanganan. Memang infonya kemarin sudah ada yang ng­ecek ke lokasi,” ujar Sarkoni. Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) In­frastruktur Jalan dan Jemba­tan Wilayah VIII Parung Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Candra Trikaya, terjun langs­ung untuk melakukan assess­ment adanya kerusakan pada Jembatan Leuwiranji yang berada di perbatasan antara Kecamatan Gunungsindur dan Kecamatan Rumpin. Candra Trikaya mengaku dari hasil assessment secara visual yang dilakukannya me­mang ditemukan ada bebe­rapa baut pelat antara lem­pengan pelat orthotropik yang terlepas. Hampir 100 persen lapisan aspal pada lantai Je­mbatan Leuwiranji habis terkelupas. ”Konstruksi lantai jembatan dengan pelat ort­hotropik memang membuat lapisan aspal cepat terkelupas,” kata Candra. Ia menambahkan, konstruk­si pelat orthotropik berbahan baja diambil atau dipilih ka­rena konstruksi lantai jemba­tan dengan menggunakan beton bertulang terbukti ter­jadi banyak kerusakan pada lantainya. Jembatan Leuwi­ranji adalah jembatan rangka dengan beban kendaraan berat yang berlebih. ”Pengambilan jenis kon­struksi pelat orthotropik ada­lah hasil kajian dari Puslitbang Jalan dan Jembatan Kemen­terian PUPR pada 2013 lalu,” ucapnya. Hasil assessment awal, sambungnya, secara visual yang telah dilakukan tersebut telah dilaporkan ke Bagian Perencanaan Dinas PUPR melalui Kepala Seksi Bina Teknik Bidang Pembangu­nan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Bogor. “Selanjutnya laporan akan dibahas internal Dinas PUPR dan akan diputuskan langkah-langkah yang akan diambil. Semoga saja segera ada penanganannya,” tandas Candra. (mul/c/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X