METROPOLITAN - Aksi balap liar di Jalan Bojonggede-Kemang (Bomang) meresakan warga. Pemerintah Kecamatan Tajurhalang pun segera bertindak. Selain mengerahkan petugas gabungan untuk patroli, pemerintah kecamatan yang dipimpin Fikri Ihsani itu akan membuat tanggul di sepanjang Jalan Bomang. Tujuannya untuk mengurangi aksi balap liar yang kerap terjadi di sore hari. Terlebih jelang Ramadan. “Kita akan buatkan tanggul. Tanggul tersebut ada di depan-depan sekolahan dan rumah sakit. Kecil tapi ada tiga nantinya,” kata Kanit Pol PP Kecamatan Tajuirhalang Larso kepada Metropolitan, kemarin. Ia menuturkan, para pelaku balap liar kebanyakan warga luar Kecamatan Tajurhalang. Mereka sengaja datang ke Jalan Bomang untuk melakukan aksi membahayakan itu. “Kadang mereka itu kucing-kucingan bersama petugas. Namun yang pasti kita akan terus lakukan patroli setiap sore,” tegas Larso. Camat Tajurhalang Fikri Ihsani mengatakan, aksi balap liar itu sudah ada sejak 2020. Namun, untuk mengantisipasinya, pihaknya sudah mengajukan pembangunan garis kejut atau speed trap. “Speed trap itu nantinya akan dipasang di ruas jalan yang dijadikan arena balap liar berupa drag,” terang Fikri. Menurut Fikri, Jalan Bomang yang memiliki kontur rata dan memanjang itu paling disukai para pebalap liar untuk dijadikan arena balap. Pihaknya pun sudah mengusulkan agar dibuatkan garis kejut ke Dinas PUPR Kabupaten Bogor. “Jadi per 100 meter itu kita minta agar dibuatkan garis kejut. Itu bentuk antisipasi kita. Saya juga mengajak kepada masyarakat berpartisipasi agar menghalau aksi balapan liar,” pungkasnya. (mul/c/els/run)