METROPOLITAN - SMP Plus Bina Trampil memiliki dua keunggulan dalam mendidik siswa-siswi. Sekolah itu beralamat di Kampung Lame, RT 02/04, Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Kepala Sekolah Plus Bina Trampil, Haris, mengatakan bahwa SMP Plus Bina Trampil sudah dua tahun berdiri. Dengan jumlah murid sekitar 90 orang, yang tersebar di wilayah Kecamatan Rumpin. ”SMP Plus Bina Trampil sudah dua tahun berjalan. Alhamdulillah saat ini jumlah siswa sudah ada sekitar 90 orang,” kata Haris. Haris menuturkan, ruangan kelas di SMP Plus Bina Trampil baru digunakan dua kelas. Namun, di tengah pandemi dan imbauan pemerintah, kegiatan belajar dibatasi dengan prokes yang sangat ketat. ”Untuk kegiatan belajar, seminggu tiga kali. Dalam kegiatan itu pun diatur 30 menit. Dalam satu ruangan harus ada 20 hingga 25 siswa. Karena satu angkatan itu dibagi dua kelas,” terang Haris. Haris menyebut jam pembelajarannya dimulai pukul 08:00 hingga 12:00 WIB. Di SMP Plus Bina Harapan saat ini, jumlah guru ada sepuluh orang, ditambah satu kepala sekolah, dengan total sebelas tenaga pengajar. ”Sekolah ini kita memberikan pelajaran tentang teknik informasi dan komunikasi. Untuk kelas tujuh harus mahir di microsof word, kelas delapan di microsof exel, dan kelas sembilan harus mahir di desain grafis,” beber Haris. Sementara itu, pemilik Yayasan Plus Bina Trampil, Yosef Lukman Firdaus, menjelaskan sekolah SMP Plus Bina Trampil selain memiliki keunggulan dalam belajar pada bidang informasi juga berperan penting untuk kegiatan belajar seperti cara mengolah tanaman hidroponik. “Jadi siswa nantinya bisa mempelajari tentang tanaman hidroponik. Karena lahan semakin menipis, tentunya bisa dimanfaatkan di pekarangan rumah,” kata Yosep. Yosep menuturkan, selain SMP Plus Bina Trampil, sekolah tersebut juga digunakan pada kegiatan FKBM yang sudah berjalan sejak lama. Bahkan hingga kini sudah banyak mempunyai ijazah di Kecamatan Rumpin. “Yang mengikuti FKBM bukan hanya wilayah Rumpin, tapi ada juga banyak yang dari luar. Masyarakat alasannya ikut FKBM, dengan alasan untuk pekerjaan,” tandasnya. (mul/b/suf/run)