METROPOLITAN.ID - Dulu pernah viral di berbagai media tentang peristiwa viral yang melibatkan sepasang kekasih dari Klaten yang sasar ke Yogyakarta karena si perempuan melakukan kesalahan membaca Google Maps.
Peristiwa perempuan melakukan kesalahan membaca Google Maps mengundang pertanyaan mengapa perempuan dianggap kesulitan membaca peta?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perbedaan dalam evolusi dan peran historis jenis kelamin mungkin menjadi alasan di balik ketidakmampuan tersebut.
Baca Juga: Dua Kecamatan Diterjang Angin Kencang Puluhan Rumah Rusak dan Ratusan Nyawa Terancam
Peneliti meyakini bahwa peran laki-laki dalam berburu dan navigasi pada masa lalu memberikan mereka keunggulan dalam navigasi spasial.
Hasil studi menunjukkan bahwa laki-laki memiliki kemampuan navigasi yang lebih baik, dapat melakukan perjalanan lebih jauh tanpa mengubah arah, dan berhenti lebih sedikit.
Sebuah studi lain menemukan bahwa perempuan cenderung lebih sadar terhadap objek di sekitar mereka, sementara laki-laki lebih unggul dalam navigasi.
Baca Juga: Mouse Gaming Kabel vs Wireless? Semua Ada Kekurangan dan Kelebihan
Hal ini dihubungkan dengan perbedaan aktivitas otak antara kedua jenis kelamin.
Sisi kiri otak perempuan, yang berkaitan dengan penggambaran objek jarak dekat, lebih aktif saat mengagumi gambar yang indah, sementara laki-laki menunjukkan aktivitas pada neuron sebelah kanan.
Meskipun demikian, bukan berarti perempuan tidak dapat membaca peta.
Baca Juga: Musim Liburan Telah Usai, Taman Safari Bogor Kembali Terapkan Tarif Normal
Mereka mungkin menggunakan pendekatan yang berbeda, lebih fokus pada landmark dan arah relatif daripada strategi berbasis mata angin yang lebih umum digunakan oleh laki-laki.
Selain itu, kecerdasan spasial perempuan juga dapat dipengaruhi oleh fluktuasi hormonal.