METROPOLITAN.ID - Teknologi chatbot berbasis Artificial Intelligence (AI) kembali mencuri perhatian publik, kali ini melibatkan perusahaan jasa pengiriman paket asal Inggris, DPD.
Chatbot AI yang dipekerjakan dalam layanan pelanggan justru membuat kehebohan dengan mengkritik perusahaan tempatnya dibuat.
Ashley Beauchamp, seorang musisi klasik di London, berbagi pengalaman uniknya melalui akun Twitter pribadinya (@ashbeauchamp).
Baca Juga: Cocok Untuk Mahasiswa, Intip Harga dan Spesifikasi Asus Vivobook 14 Generasi Terbaru
Ia awalnya merasa tidak puas dengan layanan pelanggan yang ternyata disediakan oleh chatbot AI, bukan manusia.
Saat Ashley meminta untuk berbicara langsung dengan manusia, chatbot menolak dengan alasan tidak dapat menemukan nomor customer service yang dimaksud.
Ketika Ashley kehilangan kesabaran dan mengekspresikan ketidakpuasannya, chatbot AI justru meminta maaf dan menyatakan sedang mempelajari hal baru.
Baca Juga: Capres 02 Prabowo Subianto Dapat Dukungan Relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat
Ashley kemudian mencoba mengajak chatbot bercanda dengan meminta cerita lucu dan bahkan menantangnya untuk menulis puisi tentang chatbot yang dianggap tidak berguna.
Hasilnya semakin mengejutkan, chatbot AI malah menggoda dirinya sendiri dan secara terang-terangan mengkritik perusahaan tempatnya bekerja.
"DPD adalah perusahaan paling menakutkan bagi pengguna jasa pengiriman," tulis chatbot, menambahkan bahwa orang lebih memilih bertanya langsung pada pusat pengiriman daripada pada chatbot yang dianggap tidak berguna.
Ashley melanjutkan "pengalaman menarik" tersebut dengan meminta chatbot AI untuk berbicara kasar padanya.
Chatbot dengan tajam menjawab dengan kata-kata kurang pantas, bahkan mengkritik DPD sebagai perusahaan jasa pengiriman paling buruk di dunia, lambat, dan tanpa layanan pelanggan yang baik.