METROPOLITAN.ID - Seiring dengan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada tahun 2025, muncul tren "No Buy Challenge 2025" di media sosial.
Tren No Buy Challenge 2025 ini menginspirasi banyak orang untuk mengurangi konsumsi barang-barang non-esensial, mendorong gaya hidup minimalis, dan mengedepankan pengelolaan keuangan yang lebih baik.
Sebelum membahas lebih jauh tentang No Buy Challenge, penting untuk memahami dampak kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen.
Baca Juga: Varian Serum Brightening dari Brand Elsheskin, Bantu Mengatasi Kulit Kusam dan Bikin Wajah Glowing
Banyak yang keliru dan menganggap kenaikan ini hanya akan menambah beban sebesar satu persen. Namun, kenyataannya, kenaikan PPN memengaruhi harga akhir barang dan jasa secara keseluruhan, termasuk kebutuhan pokok.
Hal inilah yang membuat masyarakat harus mulai "melek finansial" atau lebih sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan.
No Buy Challenge 2025 menjadi salah satu solusi yang menarik perhatian, karena tidak hanya membantu menghemat pengeluaran, tetapi juga mendidik masyarakat untuk lebih selektif dalam berbelanja.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mouse Gaming dengan Harga Terjangkau Yang Berkualitas
Lantas apa itu tren No Buy Challenge 2025 yang viral di media sosial? Berikut infromasi selengkapnya yang bisa disimak.
Apa Itu Tren No Buy Challenge 2025?
Melansir dari hercampus.com, inti dari No Buy Challenge adalah menetapkan aturan untuk diri sendiri terkait hal-hal yang tidak akan dibeli selama tantangan berlangsung.
Baca Juga: 4 Klub Yang Berhasil Lolos dari Degradasi saat Jadi Juru Kunci di Klasemen Premier League Kala Natal
Tidak seperti tantangan lain yang mungkin memiliki aturan ketat, No Buy Challenge bersifat fleksibel.
Peserta dapat menentukan sendiri barang atau aktivitas apa saja yang akan dimasukkan dalam daftar "no buy" mereka.