METROPOLITAN.ID - Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang diumumkan pemerintah untuk berlaku mulai 1 Januari 2025, tampaknya mulai menimbulkan kekhawatiran dan keluhan di kalangan masyarakat.
Beberapa produk, yang sebelumnya tidak terpengaruh oleh perubahan tarif pajak, mulai merasakan dampak kenaikan harga meskipun aturan baru mengenai PPN 12 persen belum sepenuhnya berlaku.
Salah satu produk yang baru-baru ini menjadi sorotan adalah Roti O. Beberapa konsumen melaporkan bahwa harga Roti O mengalami kenaikan sebesar Rp1.000.
Baca Juga: Sinopsis Film Midnight in Bali yang Diperankan Bio One hingga Luna Maya
Kenaikan harga tersebut langsung memicu perbincangan panas di media sosial, terutama di platform X (sebelumnya Twitter), di mana banyak netizen mengungkapkan kekesalannya terhadap kebijakan pemerintah.
Pasalnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa barang-barang kebutuhan dasar akan tetap dibebaskan dari PPN atau dikenakan tarif 0 persen, sehingga masyarakat tidak akan kesulitan dalam mengaksesnya.
Namun, kenyataanya kini banyak konsumen mengeluhkan lonjakan harga akibat aturan PPN 12 persen yang akan berlaku awal Januari itu.
Roti O sendiri sedang menjadi perbincangan hangat di X. Di mana, tak sedikit netizen yang kecewa terhadap kenaikan harga tersebut.
"Roti O naik seribu gue gak akan memaafkan siapapun untuk rezim sialan ini," jelas akun X @arte***.
Selain itu, pengguna X lainnya juga mengungkapkan keluhannya terkait penerapan baru PPN 12 persen yang semakin meluas.
Baca Juga: Ini Tiga Proyek Kolaborasi Strategis SCG untuk Mewujudkan Green Growth di Indonesia
"kmrn woro2 ppn 12% cm buat barang mewah.trus tbtb hari ini dapet confirm kalo produk kantor gue ikut naik ppnnya ke 12%, pdhl produk susu lohh. 4 sehat 5 sempurna, sempurnanya jadi barang mewah brrti ya?:") siap2 kopi kesayangan kalian juga pada naik gais wkwkwk," tandas akun @citoyyyy.
Tidak hanya itu, beberapa netizen juga berbagi pengalaman pribadi terkait kenaikan harga yang tiba-tiba terjadi di berbagai tempat.
