METROPOLITAN.ID - Abidzar Al Ghifari tengah menjadi perbincangan hangat setelah pengakuannya terkait perannya dalam film remake drama Korea A Business Proposal.
Aktor berusia 23 tahun tersebut baru-baru ini mengungkapkan bahwa, dirinya merasa tertekan dan terbebani dengan ekspektasi tinggi yang datang dari para penggemar drama Korea, terutama fans fanatik.
Setelah sebelumnya Abidzar mengakui hanya menonton episode pertama dari drama aslinya, kini Abidzar melontarkan pernyataan yang memicu reaksi keras.
Baca Juga: Ratusan PNS Pensiun di 2025, Pemerintah Kota Sukabumi Kekurangan Abdi Negara
"Cukup beban (memerankan karakter dalam remake A Business Proposal), ditambah tahu lah ya fans fanatiknya seperti apa." ucap Abidzar dikutip Metropolitan, pada Kamis, 30 Januari 2025.
Pengakuan Abidzar tersebut tidak hanya mengundang protes dari penggemar, tetapi juga memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk penulis buku terkenal, Ika Natassa.
Dalam sebuah cuitan di Twitter, Ika Natassa menyindir keras sikap Abidzar yang dianggapnya merugikan film tersebut sebelum bahkan tayang di layar lebar.
Baca Juga: Hendak Tugas Malam, Anggota Satpol PP Sukabumi Tewas Ditabrak Pemotor Tanpa Lampu
Ika menyarankan, Abidzar untuk lebih memperhatikan cara berkomunikasi, terutama dalam dunia hiburan yang memerlukan keterampilan public relations (PR) yang baik.
"Abidzar, kamu kayaknya perlu belajar PR (public relations) yang baik. Omonganmu bisa bikin mati filmnya sebelum tayang," tulis Ika Natassa dengan nada tegas.
Ia menambahkan, sebagai seorang aktor seharusnya tidak takut terhadap fans fanatik, melainkan harus bisa menghargai mereka sebagai bagian penting dari kesuksesan karya yang dihasilkan.
Baca Juga: Daftar Wisata Kuliner Hidden Gem yang Terkenal Lezat di Sukoharjo yang Patut Kamu Cicipi
"Seorang aktor yang baik bukan takut sama 'fans fanatik', tapi justru mengapresiasi karena karya itu besar juga andil mereka," sambung Ika.
Cuitan Ika Natassa ini langsung mendapat respons yang luar biasa dari warganet. Ribuan komentar dan reaksi muncul dan banyak di antaranya setuju dengan pendapat Ika.
