Rais menyebut bahwa Farel tak pernah menceritakan secara spesifik kapan dirinya mengetahui kebiasaan sang ayah bermain judi online.
"Pastinya kapan, tanggalnya kapan, nggak tahu saya," ujar Rais.
Begitu pula dengan bagaimana Farel mulai menyadari kebiasaan ayahnya, sang manajer mengaku tidak mendapatkan penjelasan.
"Ya mungkin kan anak seusia FP sudah mengerti ya, sudah mengerti dan udah paham dengan hal itu. Mungkin dia juga mencari tahu yang dimainkan itu apa," tambahnya.
Baca Juga: Dishub Serahkan Penindakan Truk Tambang Nakal ke Polisi, Polres Bogor: Dilakukan Bertahap
Lebih lanjut, Rais menyebut bahwa Farel seolah sudah bisa menebak akhir dari kebiasaan buruk ayahnya itu.
"Cuma menurut saya pribadi, ini mungkin bom waktu yang suatu saat sudah diprediksikan," ujarnya.
Rais juga menceritakan momen saat Farel menerima kabar penangkapan ayahnya. Kala itu, mereka sedang berada di Jakarta.
“Waktu ayahnya diamankan, FP itu sama saya di Jakarta. Jadi kami tahunya lewat telepon. Kakaknya telepon, jam 6 pagi. Pada pagi itu, ketika dapat telepon dari kakaknya, saya tanya langsung, ‘Ada apa Rel?’ ‘Papaku udah ditangkap, dibawa sama ibuku," cerita Rais.
Setelah menerima kabar tersebut, Farel memilih untuk melanjutkan tidurnya.
“Habis itu, dia lanjut tidur lagi, udah. Jadi, ini hal yang kami udah nggak terkejut lagi,” lanjutnya.
Rais mengungkapkan bahwa Farel telah beberapa kali mencoba menyadarkan ayahnya untuk berhenti bermain judi online. Ia sendiri juga sempat menegur Joko Suyoto terkait hal tersebut.
“Anaknya juga udah menasehati, saya juga sudah pernah ngomong juga. Tapi mungkin yang namanya judol itu sifatnya kecanduan ya. Walaupun awalnya iseng, tapi ujungnya candu,” katanya.
Kini, Joko Suyoto resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus judi online dan terancam hukuman penjara hingga 10 tahun apabila terbukti bersalah.