"Karena di sini kan (setannya) di film. Lingkungan syuting, nggak mungkin gelap, pasti ada kru juga, ramai. Jadi suasananya sebenarnya nggak se-horor itu kalau lagi syuting," jelas aktor yang akrab disapa Jojo ini.
Baca Juga: HUT Bhayangkara 2025 di Monas: Gratisan, Konser, Bikin SIM dan Kegiatan Seru Lainnya Menanti!
Meski suasana lokasi syuting tidak benar-benar menyeramkan, Joshua menekankan bahwa tantangan utama para aktor dan kru adalah menciptakan atmosfer mencekam yang akan dirasakan penonton saat film ditayangkan.
"Tapi kan kami, sebagai pembuat film, harus menampilkan suasana yang tidak seperti itu. Bagaimana yang ramai tetap terlihat menyeramkan ketika nanti tayang," tambahnya.
Dari trailer yang telah dirilis, film Arwah memperlihatkan nuansa seram yang kuat.
Raut ketakutan para pemain dan efek kejutan menjadi daya tarik utama.
Namun, film ini tidak hanya menyuguhkan horor semata, tetapi juga menghadirkan cerita keluarga yang menyentuh.
Baca Juga: Liburan Sekolah ke Alam: Tempat Camping Hits di Kawasan Cikole Lembang yang Seru!
Joshua menyebut film ini mengusung unsur drama keluarga yang kental, sehingga diberi klasifikasi penonton usia 13 tahun ke atas (13+).
"Karena ini sebenarnya juga film drama, bukan hanya horor gitu ya. Horornya ada, tapi dramanya juga drama keluarga," terang Joshua.
Pemeran Air itu juga menilai kekuatan film Arwah terletak pada kemampuannya menjangkau penonton yang lebih luas, termasuk keluarga.
Menurutnya, tidak banyak film horor Indonesia yang menyasar penonton dengan klasifikasi usia 13+.
"Aku sih melihatnya, nggak banyak film horor yang kategorinya 13+ dan bisa ditonton keluarga," tambahnya.
Baca Juga: Ratusan Bangunan Liar di Jalan Ciawi Sukabumi Dibongkar Satpol PP
Joshua berharap, dengan hadirnya unsur kekeluargaan dalam film Arwah, penonton tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga pesan moral tentang pentingnya menjaga dan menyayangi keluarga di tengah berbagai tantangan.