“Karena di umur 21 tahun kan umur masih caur terus megang duit nih, lo bayangin. Pegang duit, nyari kesenangan, masih kecil, yang paling dekat kayaknya (narkoba) itu. Memang gue suka saja,” lanjutnya.
Menurut Onad, kecanduan narkoba tidak selalu disebabkan oleh lingkungan sekitar, tetapi lebih pada pilihan pribadi. Ia bahkan menolak anggapan bahwa seseorang bisa terjerumus hanya karena pengaruh teman.
“Gue enggak pernah percaya kalau orang kecanduan narkoba itu karena lingkungan, enggak lagi. Dia suka, dia enggak tahu (rasanya), dia nyoba dulu,” ujar Onadio Leonardo.
Baca Juga: Ayah Jerome Polin Meninggal Sakit Apa? Sempat Aktif Kegiatan Rohani
Bagi Onad, banyak orang yang mencoba menutupi kesalahan mereka dengan menyalahkan situasi sekitar. Padahal, kata dia, semua bermula dari keinginan diri sendiri yang tidak mampu dikendalikan.
“Penasaran dulu, cuma begitu kecanduan (kemudian berdalih) ah ini gara-gara lingkungan, enggak lagi. Memang doyan tapi denial. Lo tahu itu salah tapi lo denial,” tegasnya.
Onad menuturkan, dulu ia sempat berada di fase menolak kenyataan bahwa dirinya pecandu meski sudah sering diingatkan oleh keluarga dan teman-teman dekat.
Namun, seiring waktu, ia menyadari bahwa hidupnya mulai berantakan dan sulit dikendalikan.
Kehidupan pribadi yang kacau itu juga berdampak pada perjalanan karier musiknya. Ia akhirnya keluar dari Killing Me Inside pada 2014 dan mencoba peruntungan sebagai aktor, presenter, dan YouTuber. Meski sempat bangkit, bayang-bayang masa lalunya kembali menghantui.
Kini, setelah penangkapannya kembali mencuat, publik menantikan apakah Onadio akan kembali menjalani rehabilitasi atau menghadapi proses hukum penuh sesuai peraturan yang berlaku.