Minggu, 21 Desember 2025

Review Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Komedi Makin Matang, Misteri Makin Menegangkan

- Selasa, 2 Desember 2025 | 17:00 WIB
Simak ulasan selengkapnya mengenai review Film terbaru karya Imajinasi, Agak Laen: Menyala Pantiku! (Instagram : imajinari.id)
Simak ulasan selengkapnya mengenai review Film terbaru karya Imajinasi, Agak Laen: Menyala Pantiku! (Instagram : imajinari.id)

METROPOLITAN.ID - Film terbaru Imajinari, Agak Laen Menyala Pantiku!, kembali mencuri perhatian publik. Hanya dalam lima hari tayang, film yang bukan sekuel dari Agak Laen ini sudah meraih 2 juta penonton.

Pencapaian tersebut menimbulkan pertanyaan: apakah hype yang tercipta sebanding dengan kualitasnya? Jawabannya, justru lebih dari itu.

Film Agak Laen 2 kali ini menawarkan peningkatan signifikan, baik dari aspek cerita, teknis, maupun kedalaman emosi. Bagi penonton yang mengira bahwa formula komedinya akan sama seperti film terdahulu, anggapan tersebut terpatahkan sejak awal.

Baca Juga: Benarkah Ada Kenaikan Gaji Pensiunan PNS Desember 2025?

Sinopsis: Empat Detektif Gagal Menyamar di Panti Jompo

Imajinari membawa pendekatan baru dengan memadukan genre misteri dan komedi.

Kisah berpusat pada empat sahabat Boris, Bene, Jegel, dan Oki yang kini berprofesi sebagai detektif swasta meski reputasinya jauh dari kata baik.

Kesempatan besar muncul ketika mereka diminta menyamar sebagai lansia untuk menyelidiki sebuah panti jompo yang diduga menjadi tempat pelarian seorang buronan kasus pembunuhan.

Tugas sederhana itu berubah menjadi kekacauan demi kekacauan, hingga akhirnya mengungkap rahasia kelam panti tersebut.

Baca Juga: Istri Gary Iskak Ada Berapa? Meninggalkan Empat Orang Anak, Netizen Penasaran dengan Perjalanan Rumah Tangga Sang Aktor

Naskah Lebih Rapi, Komedi Lebih Tepat Sasaran

Muhadkly Acho kembali bertugas sebagai penulis dan sutradara. Komedi yang sebelumnya cenderung riuh kini tersusun lebih matang.

Tidak semua adegan dipaksakan lucu, sehingga penonton bisa menikmati alur cerita sebelum diserang punchline mematikan yang dieksekusi para komika itu.

Kekuatan penceritaan menjadi daya tarik utama. Ide komedinya segar, tidak sekadar tempelan, dan karakter empat sekawan tetap menjadi pusat tawa tanpa kehilangan esensi cerita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X