METROPOLITAN.id - Dibalik rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perhubungan (Dishub) yang bakal melakukan rekayasa lalulintas imbas pembangunan revitalisasi Jembatan Otista menyisakan PR tersendiri.
Tercatat, ada dua koridor Biskita Transpakuan dan 13 angkutan umum alias angkot di Kota Bogor, yang terdampak dan harus mengalami perubahan trayek atas rencana pemberlakuan rekayasa lalulintas ini.
Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo menuturkan, berdasarkan kajian yang dilakukan, ada dua koridor Biskita Transpakuan dan lima trayek angkot utama, serta delapan trayek angkot bersinggungan yang terdampak akan rencana rekayasa lalulintas ini.
Atas itu, pihaknya bersama Organda Kota Bogor tengah menggodok untuk mengeluarkan contigency plan trayek selama pengerjaan revitalisasi Jembatan Otista dilakukan.
"Nah ini yang kami masih pikirkan. Dishub sendiri dengan angkutan sedang menggodok untuk mengeluarkan contigency plan," kata pria yang akrab disapa Danjen.
Baca Juga: Pemkot Bogor Uji Coba Rekayasa Lalulintas Imbas Revitalisasi Jembatan Otista, Catat Jadwalnya
"Kalau memang itu cocok nanti pergerakan orangnya ada dan pelayanannya ada, kalau mereka memang suka ya akan dialihkan tetap. Yang pasti kami akan mengeluarkan SK trayek sementara dulu karena ada contigency plan," ujar Danjen.
Diketahui, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor mengaku telah menetapkan rekayasa lalulintas yang akan dilakukan di seputar Sistem Satu Arah (SSA) Kota Bogor.
Rekayasa lalulintas sendiri akan diterapkan menyusul Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bakal merevitalisasi Jembatan Otista dalam waktu dekat ini.
"Perkembangannya kemarin kami lagi mematangkan. Untuk ring 1 sudah beres, ring 2 agak beres, ring 3 dan 4 belum detail," kata Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo.
"(Kenapa ring 1 sudah beres) karena kemarin ring 1 berkenaan dengan SSA, kalau ring 2 Air Mancur kesana, ring 3 di Warung Jambu kesana. Secara garis besarnya itu," sambung pria yang akrab disapa Danjen.
Adapun, dilanjutkan Danjen, rekayasa lalulintas yang akan dilakukan pada ring 1, khususnya di SSA Kota Bogor, yakni kendaraan yang melintas dari pintu keluar Tol Jagorawi Baranangsiang Bogor bisa melintas menuju arah Ekalokasari dan menuju PMI Bogor melalui Jalan Nasional 11.
"Iya PMI jadi dua arah. Dari Terminal menuju Tugu Kujang bisa langsung tekuk kiri menuju PMI," ucap Danjen.
"Nanti kami pasang pembatas jalan menggunakan water barrier, gak mungkin dengan beton karena itu kan sifatnya sementara," lanjut dia.