METROPOLITAN.ID - Polisi menerapkan rekayasa lalu lintas berupa sistem ganjil genap (gage) saat libur Idul Adha 1444 Hijriah yang jauh pada Rabu, 28 Juni 2023 dan Kamis, 29 Juni 2023.
KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto mengatakan penerapan gage sendiri akan diberlakukan sehari sebelum hari libur Idul Adha yakni pada Selasa, 27 Juni 2023 besok sore.
“Kita mulai besok di hari Selasa sore dan malam hari dan mulai hari Rabu pagi sore malam kita laksanakan dengan situasional arus lalu lintas apabila memang cukup padat nanti ada rekayasa lalin seperti oneway atau buka tutup sepenggal nanti kami akan sesuaikan,” kata Ardian pada Senin, 26 Juni 2023.
Baca Juga: Kota Bekasi Gelar Pangan Murah, Tri Adhianto : Demi Stabilitas Harga Jelang Idul Adha
"Sesuai Permenhub Nomor 84 Tahun 2021 ganjil genap menuju kawasan wisata Puncak diberlakukan satu hari menjelang hari libur nasional," tambahnya.
Ardian juga menjelaskan bahwa pada penjagaan nanti akan dilakukan pengecekan terhadap kendaraan besar yang melintas terkait surat tugas.
“Pada saat kendaraan truk apabila ada kegiatan kedinasan kami juga akan lihat surat tugasnya kalau memang ada kedinasan di puncak,” ujarnya.
Baca Juga: Rudy Susmanto Berharap Stadion Pakansari Jadi Venue Piala Dunia U-17
Sedikitnya akan ada 150 personel gabungan dari Dishub, Satpol PP, TNI dan BPBD dan 100 personel dari lalu lintas yang akan melakukan penjagaan pada libur Idul Adha nanti.
“Dimulai hari Selasa sore sampai hari Minggu pagi dilaksanakan ganjil genap sehingga waktu keberangkatan silahkan disesuaikan dengan plat nomor kendaraan sesuaikan dengan tanggal keberangkatannya,” ucapnya.
Selain itu Ardian juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kesehatan kendaraan sebelum melakukan perjalanan ke kawasan puncak serta memperhatikan kemungkinan lainnya.
Baca Juga: 32 Orang Berebut jadi Anggota Bawaslu Kota Bogor, Berikut Daftar Nama-namanya
“Terutama di titik-titik hambat seperti Pasir Muncang, Megamendung, Pasar Cisarua itu sering terjadi antrenn karena arus memang arus kendaraan cukup tinggi kemudian karakterustik jalur puncak tanjakan mayoritas maka harus mempergunakan kendaraan yang prima baik mobil penumpang atau angkutan barang,” imbaunya. (Devina Maranti)