"Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk PT SEG yang selama ini sudah memberikan bantuan," imbuh Dedie A Rachim.
Adapun, dijelaskan Wakil Wali Kota Bogor, saat ini yang dirasa paling penting dalam pembangunan akses jalan ini adalah, bagaimana Pemkot Bogor menyesuaikan atau menyelaraskan dengan gambar teknik dan juga rencana tapak, termasuk datastage yang dilakukan PT SEG.
"Karena jangan sampai SEG menyiapkan lebar jalan 18 meter, kami cuma 12 meter. Makanya ini kami akan sama kan jalur masukan dari ujung jalan menuju ke Pusat Pemerintahan Baru," kata Dedie A Rachim.
Termasuk, dilanjutkan Wakil Wali Kota Bogor, Pemkot Bogor juga akan melakukan komunikasi dengan pihak Bogor Raya City agar bisa mengkoneksikan jalan akses di samping jalan tol.
"Jadi kalau kita keluar dari Tol Bogor Selatan, nah itu akan nyambung dengan lokasi Balai Kota masa depan. Kemudian dari Jembatan Cinta, Kampung Sawah. Insya Allah juga nanti akan tersambung," ujar Dedie A Rachim.
Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Bogor, Rena Da Frina menuturkan, bahwa untuk tahun ini Pemkot Bogor mengganggarkan anggaran senilai Rp1,5 miliar untuk pembangunan jalan menuju Kantor Pusat Pemerintahan Baru. Namun, pengerjaan pembangunan baru sebatas cut and fill.
"Dana yang Rp1,5 miliar itu kita akan gunakan untuk melanjutkan (pembangunan) dari mereka (PT SEG) yang sudah dibangun dari STA 0-650. 1,5 miliar tidak cukup betonisasi," kata Rena Da Frina.
"Kalau pun belum bisa dibangun beton atau aspal, yang penting kita sudah cut and fill dan sudah ada pengerasan jalan. Dan yang penting akses untuk jalan masuk ke kantor pusat pemerintahan sudah terbuka. Nanti untuk betonnya kita anggarkan di tahun depan (tahun 2024)," ujar Kepala DPUPR Kota Bogor itu. (rez)