METROPOLITAN.ID - DPRD Kota Bogor tengah menggarap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) inisiatif DPRD Kota Bogor tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Lanjut Usia atau Lansia.
Hal itu terkuak setelah rapat paripurna internal menyetujui pembahasan Raperda Perlindungan dan Pemberdayaan Lansia, pada Rabu 15 Maret 2023 lalu.
Pada rapat yang dipimpin Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin itu, Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Bogor menyampaikan laporan terkait Raperda tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Lansia.
Baca Juga: Terdampak Longsor di Empang Kota Bogor, Ini Jadwal KA Pangrango Bogor-Sukabumi Kamis 16 Maret 2023
Juru bicara Bapemperda DPRD Kota Bogor, Rizal Utami, menyampaikan latar belakang dan tujuan dibentuknya Raperda tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Lansia.
Yakni untuk memberikan kemudahan akses bagi lansia pada pemenuhan hak-hak individu termasuk kesehatan, kesempatan kerja, pelayanan sosial, pendidikan, bantuan hukum dan bantuan sosial.
“Perda ini memiliki maksud untuk menjadi dasar hukum pelaksanaan bagi Pemerintah Daerah dalam memberikan perlindungan terhadap lanjut usia untuk mewujudkan lanjut usia yang memiliki kemandirian,” kata Rizal.
Baca Juga: DPRD Kota Bogor Sebut Buruknya Komunikasi KCD Pendidikan Jabar Bikin Kekerasan Pelajar Terus Terjadi
Ia menjelaskan, materi pokok dari Raperda tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Lanjut Usia terdiri dari 9 Bab dan 25 pasal dimana didalamnya terdapat pasal yang mengatur tentang ketentuan pidana dan sanksi administrasi bagi orang yang melakukan pelanggaran terhadap lansia.
“Semoga apa yang kita upayakan menjadi ibadah untuk kita semua,” ucap Rizal Utami yang juga politisi PPP itu.
Sementara itu, Fraksi-fraksi di DPRD Kota Bogor menyampaikan pandangannya terhadap Raperda yang diajukan oleh Bapemperda ini.
Juru Bicara Fraksi-fraksi di DPRD Kota Bogor, Safrudin Bima, menyampaikan bahwa jumlah penduduk Lanjut Usia (Lansia) yang membesar ternyata berpotensi memberikan banyak keuntungan jika mereka tetap tangguh, sehat dan produktif.
“Lansia bukanlah beban negara. Justru mereka adalah penyangga pembangunan, karena para lansia dengan kematangan pola hidup dan pikirnya merupakan 'penjaga nilai', menjadi tuntunan hidup antar generasi,” jelasnya.