metro-bogor

Area SEGS Bogor Jadi Lokasi Pelepasliaran Macan Tutul Jawa KLHK

Rabu, 24 Mei 2023 | 13:32 WIB
KLHK), melepasliarkan Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) berusia enam tahun, di Area operasional Star Energy Geothermal Salak, Ltd. (SEGS) Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). (Dok TNGHS)

METROPOLITAN.ID - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melepasliarkan Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) berusia enam tahun, di Area operasional Star Energy Geothermal Salak, Ltd. (SEGS) Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

"Penetapan Area SEGS menjadi lokasi pelepasliaran ditentukan berdasarkan hasil kajian kesesuaian habitat oleh tim TNGHS. Dimana area ini merupakan area dengan kesesuaian habibat yang tinggi bagi spesies Macan Tutul Jawa," ujar Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati KLHK, Indra Eksploitasia Semiawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (24/5/2023).

Indra menjelaskan, Macan Tutul Jawa yang diberi nama Wahyu itu merupakan anak macan tutul berjenis kelamin jantan yang diselamatkan oleh Tim Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, 21 Mei 2017.

Baca Juga: 4 Fakta Unik Akira Nishino, Eks Pelatih Jepang di Piala Dunia 2018 Kandidat Direktur Teknik Timnas Indonesia

Anak Macan ini saat itu ditangkap oleh warga dengan menggunakan tambang.

"Berdasarkan informasi anak macan tutul tersebut bersembunyi di bawah rumah warga setelah sebelumnya menyerang salah seorang warga. Lalu pada akhirnya warga secara bersama-sama melakukan penangkapan dengan memasang jaring dan tambang lalu menjeratnya," jelas Indra.

Anak macan tutul jawa tersebut lalu di bawa ke PPSC dan dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Baca Juga: Promo Gila-gilaan Sampai Akhir Mei 2023! Masuk Taman Safari Bogor Cuma Rp175 Ribu

"Dari hasil pemeriksaan dan pengamatan, Wahyu (Macan Tutul Jawa) memiliki kondisi kesehatan yang baik, dan menunjukkan pola aktivitas alami, takut terhadap manusia, serta mampu berburu dan membunuh mangsa sehingga layak untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya," terang Indra.

Setelah dilepasliarkan, Wahyu (Macan Tutul Jawa) akan terus dipantau oleh Tim TNGHS dan Sintas untuk mengetahui pergerakan dan perkembangan kondisinya di rumah barunya.

Sementara, Act. Group Chief Power Plant Operations Officer Star Energy Geothermal (SEG), Suharsono Darmono mengatakan, pelepasliaran Macan Tutul Jawa di area operasional SEGS adalah salah satu contoh best practice operasional pembangkit listrik panas bumi yang berjalan selaras dengan pelestarian keanekaragaman hayati.

Baca Juga: PSSI Dikabarkan bakal Datangkan Akira Nishino, Eks Pelatih Timnas Jepang dan Thailand

"Kami sangat berbangga bahwa area SEGS dapat terpilih menjadi lokasi pelepasliaran Macan Tutul Jawa. Karena terletak berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan telah menjadi world class best practice tentang bagaimana operasional dari unit pembangkit geothermal dilakukan dengan standar lingkungan yang tinggi dan dengan dampak minimal terhadap biodiversitas lingkungan sekitar," jelas Suharsono.

Suharsono menambahkan, salah satu contoh nyata dari yang pelestarian lingkungan oleh SEGS adalah Prakarsa Lintasan Hijau atau Green Corridor Initiative.

Halaman:

Tags

Terkini