METROPOLITAN.id - Wali Kota Bogor, Bima Arya angkat suara terkait keluhan sejumlah pengusaha di sekitar Jembatan Otista Bogor yang mengalami penurunan penjualan imbas pembangunan Jembatan Otista.
Menurut Bima Arya, pihaknya sudah mengundang dan meminta masukan langsung dari para pengusaha, terkait keluhan yang dirasakan.
"Datanya memang semua drop, mereka banyak memberikan saran seperti pengaturan lalulintas, penempatan petugas, evaluasi rekayasa lalulintas," kata Bima Arya kepada wartawan.
"Karena banyak berputar sembarangan, pengendara gak sampai (putaran di Jalan Otista depan Restoran Bebeke Om Aris), akhirnya sepi. Nah ini petugas harus dipastikan supaya gak melanggar," sambung dia.
Tak hanya itu, menurut Bima Arya, ada juga beberapa usulan pengusaha terkait pengurangan pengenaan pajak. Hal itu pun saat ini sedang pihaknya kaji, apakah bisa diterapkan.
"Saya tidak keberatan untuk meringankan beban pajak warga, selama masih ada dalam kewenangan saya, ini akan dikaji cepat. Selasa atau Rabu ada keputusan semua," ucap dia.
"Intinya semua mengusulkan beberapa perbaikan penyempurnaan. Komunikasi intensif terus, minggu depan kumpul lagi, kami paham mereka berat sekarang karena terdampak ini," ujar Bima Arya.
Sebelumnya, sejumlah pengusaha di Jalan Otto Iskandar (Otista) Kota Bogor mengeluhkan sepinya penjualan imbas proyek pembangunan Jembatan Otista Bogor.
Mereka mengaku terancam gulung tikar, karena sejak pembangunan Jembatan Otista dilakukan, para pengusaha telah kehilangan omzet hingga 70 persen.
Seperti diakui Pemilik Restoran Bebeke Om Aris Cabang Bogor, M Iqbal. Menurut dia, tempat usahanya yang berada tidak jauh dari Jembatan Otista Bogor ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
"Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi kami pelaku usaha di deretan Otista, apalagi yang terdekat dengan jembatan sehingga sangat terasa dampaknya," kata M Iqbal kepada wartawan, Minggu 4 Juni 2023.
"Orang-orang gak tau akses. Yang udah tau tidak mau karena jauh, macet. (Jadinya) Pembeli malas datang kesini," sambung dia.
Sementara, dijelaskan M Iqbal, sebelum penutupan jalan dilakukan imbas pembangunan Jembatan Otista Bogor, tempat usahanya ini selalu full ramai oleh pelanggan. Akan tetapi, hal itu berbanding terbalik, setelah penutupan jalan diberlakukan.
"Padahal sebelum penutupan jalan selalu full rame pelanggan, ternyata setelah penutupan jalan kita turun pendapatan sampe 70 persen," ungkap dia.