Minggu, 21 Desember 2025

Pengusaha di Sekitar Jembatan Otista Bogor Menjerit Terancam Gulung Tikar, Ini Kata Bima Arya

- Minggu, 4 Juni 2023 | 20:04 WIB
Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Diakui M Iqbal, memang upaya pemerintah yang merubah opsi rekayasa lalulintas, dengan menjadikan Sistem Satu Arah (SSA) Kota Bogor menjadi dua arah, sempat memberikan dampak baik untuk para pengusaha di sekitar Jembatan Otista Bogor.

Akan tetapi, dampak baik itu pun hanya mampu meningkatkan tambahan penjualan sekitar 20 persen, dalam arti pihaknya masih mengalami kerugian omzet sekitar 50 persen.

"Dan tiga minggu setelahnya (pasca SSA jadi dua arah) flat. Ini aja baru keliatan agak lumayan, baru 2 hari ini agak membaik," beber M Iqbal.

"Biasanya hanya 1-2 meja saja, padahal biasanya selalu penuh. Rata-rata masih turun 50 persen," lanjut dia.

Dilanjutkan M Iqbal, sebenarnya pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bapenda Kota Bogor, untuk meminta solusi berupa kompensasi agar para pengusaha yang terdampak pembangunan Jembatan Otista Bogor ini dapat tetap survive.

Akan tetapi, jawaban yang diberikan tidak sesuai ekspetasi. Sehingga, pihaknya memutuskan membuat video sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemkot Bogor.

"Jawabannya gak bisa bantu apa-apa. Akhirnya saya bikin video sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemkot yang angkat tangan pada proyek yang mereka lakukan," ungkap M Iqbal.

"Kondisi kami sudah setengah leher. Mau nunggu berapa lama lagi. Jangan sampai nunggu bulan-bulan setelahnya kami malah tutup karena ga bisa menghidupi puluhan karyawan kami," sambung dia.

Perlu diingat, dikatakan M Iqbal, bahwa di tengah keterpurukan penghasilan imbas adanya pembangunan Jembatan Otista Bogor ini, pihaknya terus berupaya agar bisa tetap survive.

Yakni, dengan gencar melakukan promo, dan memberitahukan ke para pelanggan bahwa tempat jualannya masih tetap buka.

Akan tetapi, upaya yang dilakukan pun belum sebanding dengan penghasilan yang didapatkan.

Untuk itu, saat ini pihaknya minimal ada keringanan pajak yang diberikan pemerintah ke para pengusaha di sekitar Jembatan Otista Bogor.

"Kami minta keringanan pajak supaya ada toleransi untuk kami. Jangan sampai disamakan dengan kondisi sebelumnya," beber dia.

"(Karena) Beberapa toko ada yang tutup. Padahal sebelum jembatan ditutup, nyari lahan disini susah, banyak yang antre pengen toko di sini. Tapi sekarang banyak yamg mulai tutup karena ngerasin dampak penutupan," ucap M Iqbal.

"Ada 4 yang sudah tutup. Awal mei sudah mulai kelihatan pada pindah. Dari pada gak bisa nutup beban operasional, akhirnya memilih tutup," sambung dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X